BACAAN 1
STRATEGI PEMASARAN DAN DEFERENSIASI
Setiap perusahaan yang terjun dalam bisnis akan merasakan
kerasnya persaingan dalam bertahan hidup dan meraih keuntungan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa mayoritas perusahaan yang baru berdiri atau produk
yang baru diluncurkan, telah gagal dalam bisnis atau tidak laku dijual atau
setidak-tidaknya mereka hanya bisa bertahan hidup dengan kekuatan yang makin
menurun. Ada sejumlah faktor yang menjadi penyebabnya, diantaranya karena
perusahaan tersebut tidak mempunyai strategi yang jelas dalam menghadapi
tekanan lingkungan bisnis yang dihadapi. Tidak adanya strategi yang
direncanakan dengan baik menyebabkan manajer perusahaan bertindak lebih atas
dasar intuisi saja dan bersifat spekulasi. Strategi bisnis yang direncanakan
secara serius akan memberikan keunggulan besaing yang terus menerus bagi
perusahaan. Keunggulan bersaing atas pesaing terdekat dapat berupa harga yang
lebih murah, kualitas yang lebih baik, merek yang terkenal, waktu penyampaian
yang lebih cepat, cara pemakaian produk yang lebih praktis dan efisien, produk
yang ditawarkan tersedia dimana-mana sehingga memudahkan konsumen dalam
mencarinya, variasi produk yang beragam dalam memenuhi selera kebutuhan
keluarga dan mungkin yang terakhir apabila dijual kembali ketika sudah bosan
maka konsumen tidak kesulitan dalam mencari pembeli lain. Seluruh keunggulan
tersebut yang dimiliki suatu produk akan menjadikan produk tersebut diminati
oleh pasar dan jika keunggulan tersebut dapat dipertahankan dalam jangka waktu
yang lama, tentu akan memberikan keuntungan yang luar biasa bagi perusahaan
yang menghasilkannya. Namun demikian tentu tidak akan mudah bagi setiap
perusahaan untuk menghasilkan produk tersebut mengingat ketatnya . persaingan
bisnis dan untuk itu dibutuhkan strategi bersaing yang jitu yang mampu
dilaksanakan secara efektif. Strategi Pembedaan Produk (differentiation),
mendorong perusahaan untuk sanggup menemukan keunikan tersendiri dalam pasar
yang menjadi sasarannya. Keunikan produk (barang atau jasa) yang dikedepankan
ini memungkinkan suatu perusahaan untuk menarik minat sebesar-besarnya dari
konsumen potensialnya. Cara pembedaan produk bervariasi dari pasar ke pasar,
tetapi berkaitan dengan sifat dan atribut fisik suatu produk atau pengalaman
kepuasan (secara nyata maupun psikologis) yang didapat oleh konsumen dari
produk tersebut. Berbagai kemudahan pemeliharaan, features tambahan,
fleksibilitas, kenyamanan dan berbagai hal lainnya yang sulit ditiru lawan
merupakan sedikit contoh dari diferensiasi.
A. Pengertian Diferensiasi Philip Kotler memberikan definisi
dari diferensiasi adalah tindakan merancang satu set perbedaan yang berarti
untuk membedakan penawaran perusahaan dari penawaran pesaing.
1 Menurut Kartajaya diferensiasi adalah semua upaya yang dilakukan
perusahaan untuk menciptakan perbedaan diantara pesaing dengan tujuan
memberikan nilai yang terbaik untuk konsumen. Strategi diferensiasi adalah
suatu strategi yang dapat memelihara loyalitas pelanggan dimana dengan
menggunakan strategi diferensiasi, pelanggan mendapat nilai lebih dibandingkan
dengan produk lainnya.
2 Menurut John A Pearce dan Richard B Robinson diferensiasi
adalah suatu strategi bisnis yang berusaha untuk membangun keunggulan
kompetitif dengan produk atau jasa dengan membedakannya dengan produk-produk
lain yang tersedia, berdasarkan pada features kinerja, atau faktor-faktor
lainnya yang tidak secara langsung terkait dengan biaya dan harga. Sehingga
perbedaan tersebut akan menjadi sesuatu yang susah untuk dirancang atau sesuatu
yang susah untuk ditiru.
3 Suatu strategi diferensiasi yang sukses memungkinkan bisnis
untuk menyediakan produk atau jasa yang dimata pembeli memiliki nilai lebih
tinggi pada “biaya diferensiasi” yang lebih rendah dibandingkan dengan “nilai
premium” bagi pembeli. Dengan perkataan lain, pembeli merasa bahwa biaya
tambahan yang dikeluarkannya untuk membeli produk atau jasa jauh dibawah nilai
produk atau jasa tersebut bila dibandingkan alternatif lainnya yang tersedia. 1
Philip Kotler. Manajemen Pemasaran. (Jakarta : Erlangga : 1998). Hal 8 2
Kertajaya. Connect, Surving New Wave Marketing Strategy. (Jakarta : Salemba
Empat : 2010). Hal 21 3 John A Pearce dan Richard B Robinson. Manajemen
Strategi : Formulasii, Implementasi, dan Pengendalian.
Diferensiasi biasanya berasal dari satu atau lebih aktivitas
dalam rantai nilai yang menciptakan nilai unik yang penting bagi pembeli. Suatu
bisnis dapat mencapai diferensiasi dengan melakukan aktivitas nilainya yang ada
saat ini atau melakukan konfigurasi ulang dengan suatu cara yang unik. Selain
itu kesinambungan dari diferensiasi tersebut akan bergantung pada dua hal,
yaitu kesinambungan dari nilai yang tinggi dalam pandangan pembeli dan
kurangnya imitasi oleh pesaing. Para pelaku bisnis yang memeriksa sumber daya
dan kapabilitas bisnis mereka untuk menemukan keunggulan diferensiasi
mengevaluasi kesinambungan dari keunggulan tersebut dengan melakukan tolok ukur
atas bisnis mereka terhadap pesaing utama dan dengan mempertimbangkan dampak
dari keunggulan diferensiasi apapun terhadap kekuatan dalam lingkungan
kompetitif bisnis tersebut. Aktivitas-aktivitas berkesinambungann yang
menyediakan satu atau beberapa peluang terhadap kekuatan-kekuatan utama
industri seharusnya menjadi dasar dari aspek diferensiasi kompetitif bisnis.
B. Sumber Diferensiasi
Perusahaan melakukan deferensiasi terhadap para pesaingnya apabila berhasil
menampilkan keunikan yang bernilai penting oleh pembeli bukan hanya penawaran
harga rendah tetapi keunikan yang lain.
Diferensiasi dapat bersumber dari:
1) Diferensiasi Produk Kotler (2002:2) secara garis besar
menyatakan diferensiasi produk adalah penawaran produk perusahaan yang memiliki
sesuatu yang lebih baik, lebih cepat dan lebih murah yang akan menciptakan
nilai yang lebih tinggi bagi pelanggan dibandingkan produk pesaing. Produk
fisik merupakan hal yang potensial untuk dijadikan pembeda. Perusahaan dapat
membedakan produknya berdasarkan keistimewaan, kualitas kinerja, kualitas
kesesuaian, daya tahan, keandalan, mudah diperbaiki, gaya dan rancangan, merek,
kemasan, ukuran dan rasa.
2) Diferensiasi Pelayanan
Diferensiasi Pelayanan, membedakan pelayanan utama berdasarkan
kemudahan pemesanan, pengiriman, pemasangan, pelatihan pelanggan, konsultasi
pelanggan, pemeliharaan dan perbaikan.Sebagai tambahan dari perbedaan secara
fisik, perusahaan dapat membedakan servis yang menyertai produk, misalnya:
penyerahan, pemasangan, perbaikan, pelatihan, servis, konsultasi dan
sebagainya. Pembeda pelayanan yang utama adalah kemudahan pemesanan,
pengiriman, pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan.
3) Diferensiasi Personel Perusahaan dapat memperoleh keunggulan
bersaing yang kuat dengan mempekerjakan dan melatih orang-orang lebih baik.
Terdapat 6 (enam) karakteristik yang menunjukkan personil yang
terlatih, yaitu:
• Kemampuan personel:
memiliki keahlian dan pengetahuan yang diperlukan.
• Kesopanan: ramah,
menghormati, dan penuh perhatian.
• Kredibilitas: dapat
dipercaya.
• Dapat diandalkan:
memberikan pelayanan secara konsisten dan akurat.
• Cepat tanggap: cepat menanggapi
permintaan dan permasalahan konsumen.
• Komunikasi: berusaha
memahami pelanggan dan berkomunikasi dengan jelas.
4) Diferensiasi Saluran Perusahaan-perusahaan dapat mencapai
keunggulan bersaing melalui cara mereka merancang saluran distribusi, terutama
yang menyangkut jangkauan, keahlian ,dan kinerja saluran-saluran tersebut.
Dalam melakukan diferensiasi saluran, perusahaan dapat melakukan strategi
berdasarkan pada distribusi eksklusif, distribusi selektif dan distribusi
intensif.
a) Distribusi Intensif
Distribusi intensif adalah strategi distribusi yang menempatkan
produk dagangannya pada banyak retailer atau pengecer serta distributor di
berbagai tempat. Tehnik ini sangat cocok digunakan untuk produk atau barang
kebutuhan pokok sehari- hari yang memiliki permintaan dan tingkat konsumsi yang
tinggi. Contoh seperti sembako, rokok, sikat gigi, odol, sabun, deterjen, dan
lain sebagainya.
b) Distribusi Selektif Distribusi selektif adalah suatu metode
distribusi yang menyalurkan produk barang atau jasa pada daerah pemasaran
tertentu dengan memilih beberapa distributor atau pengecer saja pada suatu
daerah. Di antara distributor atau pengecer akan terdapat suatu persaingan
untuk merebut konsumen dengan cara, teknik dan strategi masing-masing. Contoh saluran
distribusi selektif adalah produk elektronik, produk kendaraan bermotor,
sepeda, pakaian, buku, dan lain sebagainya.
c) Distribusi Eksklusif Distribusi eksklusif adalah memberikan
hak distribusi suatu produk pada satu dua distributor atau pengecer saja pada
suatu area daerah. barang atau jasa yang ditawarkan oleh jenis distribusi
eksklusif adalah barang-barang dengan kualitas dan harga yang tinggi dengan
jumlah konsumen yang terbatas. Contoh distribusi ekslusif adalah seperti
showroom mobil, factory outlet, restoran waralaba, produk mlm / multi level
marketing / pasif income, mini market, supermarket, hipermarket, dan lain-lain.
d) Diferensiasi Citra Para pembeli memiliki tanggapan berbeda
terhadap citra perusahaan atau merek. Identitas dan citra perlu dibedakan.
Identitas terdiri dari berbagai cara yang dimaksudkan oleh perusahaan untuk
mengidentifikasi atau memposisikan diri atau produknya. Citra adalah
cara masyarakat mempersepsi (memikirkan) perusahaan atau
produknya. Identitas yang efektif adalah membangun karakter produk dan
proposisi nilai. Perusahaan dapat mengekspresikan citra dengan melalui lambang,
media tertulis dan audio visual serta suasana. Menurut Zyman, S, 2000 dalam
Sukawati, 2003 citra identik dengan atribut adalah sebuah karakteristik, yang
khusus atau pembeda dari penampilan seseorang atau benda. Diferensiasi citra
adalah bauran yang tepat dari elemen pencitraan, yang menciptakan citra sebuah
merek. Proses pencitraan harus membangun, memaksimalkan, memanfaatkan, dan
mengekploitasikan kekuatan dan kelemahan setiap elemen citra untuk memastikan
bahwa merek itu memiliki prospek yang baik secara terus- menerus. Agar tujuan
citra dapat disampaikan oleh perusahaan tidak menyimpang dari sasaran tujuan
awalnya, perlu beberapa hal yang harus diperhatikan oleh konsumen. Menurut
Siswanto Sutojo (2004:63), hal tersebut yaitu :
1. Berfokus pada satu atau dua kelebihan (Narrowfocus)
2. Berciri khas (Unique)
3. Mengena (Appropriate)
4. Mendahului persepsi negatif segmen sasran (Foresight)
5. Berkesinambungan dan realistis (Continuity and Realistic)
C. Strategi Diferensiasi Strategi diferensiasi dalam memperkuat
posisi produk dan memenangkan persaingan sangat signifikan. Diferensiasi sering
menjadi kunci menerobos pasar ditengah ketatnya persaingan. Hadirnya pesaing
pesaing baru serta sikap konsumen yang semakin kritis dan memiliki banyak
keinginan yang beragam memaksa banyak perusahaan untuk mencari dan memanfaatkan
peluang sejeli mungkin. Peran diferensiasi dalam memperkuat posisi produk dan
memenangkan persaingan sangat signifikan. Namun langkah menciptakannya tidak
sederhana. Ada proses kompromi antara kreativitas, fungsi dan biaya di
baliknya. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan riset yang insentif untuk
melihat peta pasar sebelum menjalankan strategi diferensiasi. Langkah
diferensiasi yang dilakukan PT Unilever Indonesia adalah unuk menghantam
pesaing dan memperkuat posisinya. Caranya, selain dengan memodifikasi formula
(ingredient) juga mengganti kemasan semua produknya, terutama Rinso yang selama
ini bertempur hebat dengan deterjen dari Group Wings. Di industri farmasi,
pemain yang mengandalkan jurus diferensiasi adalah PT Bintanf Toejoe (BT).
Misalnya Ekstra Joss yang sebelumnya dijumpai dalam bentuk sachet granule akan
berdampingan dengan bentuk tablet effervescent. Diferensiasi dilakukan BT
karena tiga alasan, yaitu pembeda produk baru BT, produk reesisting (melawan)
untuk membuat sesuatu yang brbeda dari produk pesaing, menyegarkan kembali
produk yang dinilai sudah menurun siklus hidupnya, biasanya dengan mengganti
kemasan atau komunikasinya. Strategi difernsiasi diterapkan pula sebenarnya
untuk menghindari persaingan secara frontal antar pemain bisnis yang saling
mematikan diantara mereka. Contoh adalah produk permen dipasar terbagi dalam
tiga kategori, yaitu permen keras, permen lunak, dan permen karet. Kategori
rasa dibagi tiga yaitu mint, buah, dan kopi. Hasil pemetaan Group Kino
menunjukkan bahwa untuk rasa buah kategori permen lunak (soft candy) dikuasai
oleh Sugus, sedangkan permen keras (hard candy) dikuasai Tango. Untuk rasa
mint, permen lunak dikuasai Mentos, sementara Relaxa menguasai permen keras.
Adapun rasa kopi dikuasai oleh Kopiko. Sebagai langkah strategis yang dimaksud
untuk memperkuat posisi dan memenangkan persaingan, alasan perusahaan
mendiferensiasi produk memang beragam, seperti juga cara yang ditempuh. Untuk
sukses dengan strategi diferensiasi, perusahaan harus teliti mempelajari
kebutuhan konsumen dan perilaku konsumen untuk mengetahui apa yang dianggap penting
bagi konsumen, apakah presepsi mereka tentang nilai dan apakah yang mendorong
mereka untuk mau membayar. Berikutnya produsen harus memasukkan satu atau
beberapa atribut dan features yang sesuai dengan kehendak konsumen ke dalam
produk yang ditawarkannya. Keunggulan bersaing muncul karena sesuainya kehendak
konsumen dengan perbedaan. Strategi diferensiasi yang berhasil akan memberikan
keuntungan yang tidak kecil bagi perusahaan karena memungkinkan perusahaan
untuk menentukan harga jual yang tinggi, menaikkan omset penjualan dengan
menawarkan produk yang beragam dan mempertahankan loyalitas pembeli terhadap
merek perusahaan. Strategi diferensiasi akan menguntungkan sepanjang kenaikan
harga jual akibat diferensiasi masih lebih besar daripada biaya untuk
mempertahankan diferensiasi. Sebaliknya, strateegi diferensiasi gagal
memperoleh keuntungan premium jika konsumen tidak menghargai nilai perbedaan
yang ditunjukkan produsen dalam produk yang ditawarkan dan gagal pula
mempertahankan perbedaan dalam waktu lama karena ditiru oleh pesaing lain.
Aktivitas dan Peluang Diferensiasi Peluang menciptakan diferensiasi sebenarnya
berada pada berbagai aktivitas operasional maupun non-operasional sepanjang
rantai nilai aktivitas yang dilakukan perusahaan. Setiap perusahaan mempunyai
rantai aktivitas yang berbeda-beda, namun kalau dibagi maka secara umum akan
ada tiga bagian yaitu aktivitas sebelum produksi, aktivitas produksi, dan
aktivitas setelah produksi. Peluang diferensiasi yang dapat menciptakan sesuatu
yang bernilai bagi konsumen antara lain sebagai berikut:
1) Aktivitas pembelian dan perolehan sumber daya yang
mempengaruhi kualitas atau mutu hasil akhir produk. Perusahaan susu Nestle
menerapkan kualitas yang tinggi atas susu segar yang dibeli dari 4 Bambang
Hariadi. Strategi Manajemen: Strategi Memenangkan Perang Bisnis. (Malang :
Bayumedia Publishing : 2005).
peternak dan mengimpor sebagian kebutuhan bahan baku yang
berkualitas tinggi dari Australia untuk menjaga mutu produknya.
2) Aktivitas penelitian dan pengembangan, aktivitas tersebut
sangat berperan melakukan penelitian dan pengembangan proses produksi maupun
produk yang nantinya mempunyai spesifikasi yyang berbeda dengan pesaing,
mempercepat waktu keluarnya model baru, memunculkan produk yang ramah lingkungan,
dan memperbaiki kualitas produk.
3) Aktivitas proses produksi, aktivitas tersebut memungkinkan
untuk memperbaiki lay out pabrik sehingga biaya lebih murah, mengurangi produk
cacat, memberikan jaminan garansi lebih panjang, dan menghasilkan produk yang
lebih menyenangkan.
4) Aktivitas distribusi dan logistik, aktivitas tersebut
berperan menciptakan perbedaan dalam pengiriman yang lebih cepat, penyimpanan
yang aman, dan penanganan pesanan yang lebih teratur sesuai jadwal pengiriman.
5) Aktivitas pemasaran, penjualan dan pelayanan setelah
penjualan, perbedaan dengan pesaing dan dirasakan sebagai sesuatu yang bernilai
oleh konsumen adalah pelayanan reparasi yang cepat dan aman, adanya suku cadang
yang tersedia lengkap dimana-mana, dan informasi yang lebih baik mengenai
produk yang ditawarkan. Setiap manajer harus berusaha menciptakan perbedaan
yang bernilai dimata konsumen dan ditampilkan akhir yang tampak pada produk
akhir hanya sebagian kecil perbedaan yang dapat dilihat konsumen. Oleh karena
itu, setiap individu dalam perusahaan harus memberikan kontribusi dalam
memberikan sesuatu yang beda dan bernilai di mata konsumen pada setiap
aktivitas yang dilakukannya agar perbedaan tersebut sulit ditiru dan dapat
berttahan lama. Sesuatu yang bernilai bisa bersifat tangible dan intangible.
Pada masa sekarang, keunggulan yang bersifat intangible seperti merek,
reputasi, dan perbedaan gaya hidup merupakan hal yang utama bagi konsumen. Mencapai
Keunggulan Bersaing Melalui Diferensiasi Salah satu cara agar strategi diferensiasi
berhasil dengan baik adalah menciptakan nilai di mata pembeli yang tidak mudah
ditiru oleh pesaing. Ada tiga cara yang dapat dilakukan produsen untuk
menciptakan nilai tersebut. Pertama adalah menciptakan atribut dan fasilitas
yang memudahkan cara pemakaian produk oleh pembeli dan sekaligus menurunkan
biaya pemakaian. Dalam hal ini, produsen tidak harus menawarkan harga lebih
rendah untuk membuat lebih murah bagi konsumen dalam memakai produk tersebut.
Berbagai alternatif yang dapat dilakukan produsen adalah
memasukkan fasilitas dan atribut dalam produk yang:
1) Memperkecil ukuran produk seperti hand phone yang tambah
ramping dan praktis.
2) Mengurangi biaya tenaga kerja pembeli (waktu lebih sedikit,
training lebih singkat, persyaratan keahlian lebih rendah).
3) Mengurangi waktu nganggur pembeli (idle time) misalnya dengan
menjamin tersedianya spare part asli seperti dinyatakan oleh honda.
4) Mengurangi biaya reparasi dan pemeliharaan seperti yang
diuunggulkan oleh beberapa produk otomotif dengan memberikan service gratis
sampai 2 tahun setelah pembelian.
5) Memberikan fasilitas tukar tambah.
6) Memberikan kemudahan kredit dengan jangka waktu tertentu.
Kedua, menciptakan atribut yang membuat kinerja pembeli meningkat ketika
memakai produk tersebut. Untuk itu, produsen dapat menambah berbagai fasilitas
dan pelayanan yang membuat produk lebih bisa dipercaya, masa pemakaian lebih
lama, lebih menyenangkan, produk perusahaan lebih bersih, lebih lengkap, lebih
aman. Produk komputer IBM lebih diterima konsumen daripada merrek Apple karena
produk tersebut 5 Bambang Hariadi. Strategi Manajemen: Strategi Memenangkan
Perang Bisnis. (Malang : Bayumedia Publishing : 2005).dapat compatible dengan
berbagai merek lain. Kesuksesan mobil Toyota kijang di Indonesia tidak terlepas
dari penanaman presepsi di benak konsumen bahwa Kijang adalah mobil keluarga
yang sangat mudah pemakaiannya, tidak pernah rewel, menjual kembali sangat
mudah, dan harga jualnya masih tetap tinggi. Ketiga memasukkan atribut yang
meningkatkan kepuasan konsumen dalam memakai produk tersebut yang sulit diukur
dengan uang. Contoh produk yang mengeksploitasi perbedaan untuk kepuasan
misalnya alroji merek Rolex, Jaguar, Cartler yang menghubungkan perbedaan
dengan status, prestise, image, design yang hebat dan sesuatu kenikmatan dalam
hidup. Beberapa merek mobil seperti Marcedes Band, Audio, dan BMW memberikan
fasilitas keamanan yang sempurna. Sementara itu, produk lain membrikan jaminan
kepuasan penuh dengan menerima pengmbalian barang kalau ada produk cacat dan
diganti penuh. Ketika suatu perusahaan telah memutuskan untuk menjalankan
strategi diferensiasi, usaha-usaha untuk menciptakan sesuatu yang berbeda dan
punya nilai dimata konsumen harus tetap diupayakan agar hal tersebut tidak
menimbulkan biaya eksta atau biaya besar. Kalaupun ada kenaikan biaya, masih
bisa diimbangi dengan kenaikan penjualan akibat penawaran sesuatu yang berbeda
dan menarik tersebut. Beberapa toko ataupun restoran misalnya memberikan parkir
gratis, sambutan minimum bagi setiap tamu hotel, ataupun alunan musik bagi
setiap pengunjung. Setiap perbedaan yang menyentuh hati konsumen tertentu agar
menimbulkan kesan yang menarik dan mendalam di benak konsumen sehingga secara
perlahan akan menumbuhkan loyaitas yang lama. Suatu perusahaan akan menikmati
keuntungan yang bagus jika mampu menumbuhkan loyalitas yang terus-menerus bagi
konsuumennya. Loyalitas muncul kalau produsen dapat menawarkan suatu produk
yang unik yang sulit disamai atau ditiru oleh pesaing. Sulit ditiru dan punya
nilai di ata konsumen akan memungkinkan suatu perusahaan mencapai keunggulan
bersaing yang terus-menerus. Oleh karena itu perusahaan yang dapat menjaga
kemampuannya dan terus melakukan inovasi untuk menghasilkan produk yang unik
dan sulit ditiru pesaing akan dapat memenangkan pertempuran bisnis.
Diferensiasii pada hakekatnya adalah perubahan, proses tersebut bukanlah
perkara mudah.
D. Langkah-Langkah Strategi Diferensiasi Secara garis besar
langkah-langkah analisis yang di perlukan untuk menentukan landasan bagi
diferensiasi dan menyeleksi strategi diferensiasi adalah sebagai berikut:
1) Lakukan segmentasi, targetting, dan positioning. Kalau
segmentasi dan targetting sudah ditentukan, hal ini memengaruhi bagaimana
sebuah merek maupun produk memiliki positioning dan diferensiasi. Paling tidak
kalau segmen dan target sudah jelas, perusahaan dengan gampang menentukan
positioningnya dan pembedanya dengan kompetitor.
2) Analisis sumber-sumber diferensiasi Dengan melihat
positioning, kita bisa memetakan apa saja yang bisa menjadi sumber-sumber
diferensiasi tersebut. Sumber diferensiasi ini bisa berupa konten, konteks,
maupun infrastruktur. Seperti dalam tulisan sebelumnya, di katakan diferensiasi
merupakan proses mengintegrasikan konten (what to offer), konteks (how to
offer), dan infrastruktur (enabler) sebagai faktor pembeda dari apa yang
ditawarkan kepada pelanggan. Konten mengacu pembeda dari apa yang ditawarkan
kepada konsumen. Contohnya, Bakmi GM yang mengandalkan rasa dan racikan khas
untuk menunya yang belum tertandingi oleh resto bakmi lain.
3) Menguji diferensiasi Kriteria untuk menguji diferensiasi
adalah apakah hal itu sustainable atau tidak. Artinya, apakah diferensiasi saat
ini juga bakal berkelanjutan di masa depan atau tidak. Bagaimana agar diferensiasi
ini memiliki sustainability di masa depan? Paling tidak ada dua faktor
utamanya, yakni sulit ditiru dan memiliki keunikan.
4) Menguji diferensiasi Produk yang baik tidak akan diterima di
pasar bila tidak dikomunikasikan kepada publik. Dikomunikasikan juga belum
tentu bisa diterima. Sebab itu, cara komunikasi yang baik dan tepat akan
menentukan.
Ada tiga kriteria untuk mengomunikasikan diferensiasi tersebut
agar efektif di terima pelanggan, yakni simpel, bermakna, dan fokus. Menurut
Kotler cara menempuh strategi diferensiasi produk adalah sebagai berikut:
1) Mengembangkan produk baru. • Adaptasi (terhadap ide lain) •
Modifikasi (mengubah warna, gerak suara, bentuk, dan bau) • Memperbesar
(membuat lebih besar/panjang/lebar/kuat/berat) • Memperkecil (menjadikan lebih
kecil/ringan/pendek/tipis/ramping) • Subsitusi (dari proses, power, dan ramuan)
• Menata ulang (terhadap pola, layout, komponen, dan rangkaian) • Membalik
(membuat terbalik) • Mengombinasi (mencampur, mengombinasi unit, maksud, dan
ide)
2) Mengembangkan variasi kualitas.
3) Mengembangkan tambahan serta ukuran model. Strategi
diferensiasi merupakan senjata yang ampuh dalam situasi pasar yang:
(1) menawarkan berbagai kemungkinan cara atau inovasi yang dapat
membedakan produk atau jasa dan memandang perbedaan tersebut sebagai sesuatu
yang bernilai,
(2) kebutuhan dan cara pemakaian pembeli atas produk tersebut
cukup beragam, dan
(3) hanya sedikit pesaing yang menggunakan strategi diferensiasi
yang serupa dalam pasar. Namun dalam pelaksanaannya tentu tidak hanya
berlandaskan prinsip asal beda, melainkan dikaitkan sengan prespektif kebutuhan
konsumen yang membutuhkan nilai tambah baru serta terbentuknya celah pasar.
Disamping itu perlu ada kerjasama yang erat antara Departemen Pengembangan
(R&D) yang mengembangkan ide perubahan dan bagian pemasaran yang membuat
forecasting harga produk yang akan dijual.
E. Manfaat Dan Risiko Diferensiasi Strategi diferensiasi jika
berhasil mempunyai dua mata pisau yang tajam, yaitu pertama dapat menghalangi
masuknya para pendatang baru ke dalam pasar, bertahan terhadap persaingan
sesama penjual yang menawarkan produk serupa tidak serupa atau barang substitusi,
nemumbuhkan loyalitas pembeli karena produsen menawarkan produk yang sulit
ditiru atau sulit disamai. Kedua, jika perusahaan sekaligus dapat berproduksi
secara efisien maka akan dapat menghasilkan profit margin diatas normal
sehingga mempunyai bergaining position yang kuat terhadap supplier karena mampu
melakukan pembelian yang saling menguntungkan.6 Keuntungan Diferensiasi Dalam
bukunya, John A Pearce dan Richard B Robinson membahas keuntungan yang akan
didapat pelaku bisnis apabila menjalankan diferensiasi kompetitif antara lain:
1) Persaingan berkurang ketika suatu bisnis berhasil
mendiferensiasikan dirinya. Seperti contohnya pendidikan yang ditawarkan oleh
Harvard tidak bersaing dengan pendidikan yang ditawarkan oleh suatu universitas
teknik lokal. Dari hal ini terlihat bahwa suatu bisnis telah 6 Bambang Hariadi.
Strategi Manajemen: Strategi Memenangkan Perang Bisnis. (Malang : Bayumedia
Publishing : 2005). Hal 103. 7 John A Pearce dan Richard B Robinson. Manajemen
Strategi : Formulasii, Implementasi, dan Pengendalian. (Jakarta : Salemba Empat
: 2009). mendiferensiasikan dirinya dari yang lain dalam benak para pembeli.
Dengan melakukan hal ini masing-masing pihak tidak harus merespon secara
kometitif terhadap pesaing tersebut.
2) Pembeli kurang sensitif terhadap harga untuk produk yang
terdiferensiasi secara efektif. Pembeli akan toleransi terhadap kenaikan harga
untuk suatu produk terdeferensiasi. Seperti contohnya Highlands Inn di Carmel,
California yang mengenakan tarif minimum $600 per malam untuk sebuah kamar
dengan dapur, perapian, bak mandi air panas, dan pemandangan. Walaupun tersedia
banyak tempat lain di sepanjang pantai California, namun tingkat hunian
penginapan ini bertahan pada tingkat diatas 90%. Mengapa demikian? Karena tidak
akan mendapat pemandangan yang lebih baik serta suasana yang lebih rileks untuk
menghabiskan beberapa hari di Pasific Coast.
3) Loyalitas terhadap merek sulit ditandingi oleh pendatang
baru. Loyalitas atau kepercayaan pembeli terhadap suatu merk akan menyulitkan
para pendatang baru memasuki pasar, sehingga meskipun banyak pendatang baru,
produk yang terdeferensiasi akan terus mengalami kenaikan pangsa pasar karena
loyalitas pembeli terhadap merk tersebut. Risiko Diferensiasi John A Pearce dan
Richard B Robinson juga menyebuttkan resiko yang harus dialami ketika
perusahaan mengikatkan bisnisnya pada keunggulan diferensiasi antara lain:
1) Adanya imitasi yang mempersempit diferensiasi yang ada di
benak pelanggan, hal ini akan membuat diferensiasi menjadi tidak berarti.
2) Perubahan teknologi yang meniadakan investasi atau
pembelajaran yang lalu.
3) Perbedaan biaya antar pesaing berbiaya rendah dengan bisnis
terdiferensiasi menjadi terlalu besar sehingga sulit bagi diferensiasi John A
Pearce dan Richard B Robinson. Manajemen Strategi : Formulasii, Implementasi,
dan Pengendalian. untuk mempertahankan loyalitas terhadap merk. Para pembeli
mungkin akan mengorbankan beberapa fitur, layanan, atau citra yang dimiliki
oleh bisnis terdiferensiasi guna menghemat biaya dalam jumlah besar. Strategi
diferensiasi berhasil apabila dapat menciptakan sesuatu yang berbeda, sulit
ditiru atau disamai oleh pesaing, dan mempunyai nilai lebih dimata konsumen.
Beberapa cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk melindungi strategi
diferensiasinya dari risiko kegagalan adalah:
1) Membuat prooduk yang benar-benar eksklusif dengan kualitas
jauh melebihi kebutuhan konsumen sehingga harga jualnya sangat mahal
dibandingkan pesaing.
2) Menetapkan harga jual yang mahal karena akan ada konsumen
tertentu yang menangkap sinyal bahwa harga jual mahal identik sengan kualitas
yang tinggi dan mereka enggan untuk turun level ke harga dibawahnya.
3) Membuat produk yang benar-benar berbeda dengan produk yang
mempunyai harga lebih rendah. Strategi diferensiasi sesungguhnya didasarkan
konsep inovasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan yang bisa
bertahan hidup dan mampu memimpin pasar serta melipatgandakan penjualan adalah
mereka yang terus-menerus melakukan inovasi. Beberapa perusahaan sukses di
inddonesia yang selalu menawarkan inovasi adalah Aqua, HM Sampoerna, dan Ultra
Jaya. Perubahan yang tiada henti memang membuat perusahaan awet muda dan hal
itu yang membuat perusahaan lain sulit meniru dan selalu ketinggalan. Kombinasi
Strategi Diferensiasi Dan Biaya Rendah Untuk memenangkan persaingan bisnis,
perusahaan harus mau bekerja lebih keras dan cerdik daripada pesaing. Jika
konsumen yang dihadapi tidak hanya tertarik pada perbedaan kualitas, pelayanan
yang baik, atribut dan kinerja suatu produk, akan tetapi juga masih kritis terhadap
perbedaan harga maka produsen harus mengkombinasikan strategi biaya rendah
dengan strategi diferensiasi yang menawarkan kualitas, pelayanan, atribut, dan
kinerja atas minimal. Strategi itu menciptakan keunggulan bersaing yang sulit
dikalahkan karena dapat memberikan sesuatu bernilai yang melebihi uang
konsumen. Strategi kombinasi ini mampu memenuhi keinginan konsumen yang
sensitif terhadap perbedaan namun juga sensitif terhadap harga.
F. Penggunaan Analisa Rantai Nilai untuk Diferensiasi Menururt
Porter, diferensiasi dibedakan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam mengelola
rantai nilainya (value chain). Kalau kita membaca konsep keunggulan
kompetitifnya Porter, maka kita akan mendapati bahwa rantai nilai ini terdiri
dari dua komponen besar yaitu: aktivitas inti (core activities) dan aktivitas
pendukung (supporting activities). Aktivitas inti mencakup inbound logistics
(penanganan material dari supplier, pemilihan suku cadang, dsb), operasi
(produksi, perakitan, testing, dsb), outbound logistics (penanganan permintaan
dari pelanggan, pengiriman barang ke pelanggan, dsb), pemasaran dan penjualan.
Dan terakhir customer service. Sementara aktivitas pendukung mencakup:
aktivitas manajemen SDM, pengembangan teknologi, pengadaan (procurement),
infrastruktur perusahaan (firm infrastructure). Sumber diferensiasi, kata
Porter, bisa terwujud melalui bagaimana perusahaan menjalankan aktivitas di
berbagai rantai nilai ini. Intinya, uniqueness yang tercipta melalui satu atau
beberapa aktivitas di salam rantai nilai ini dapat menjadi sumber diferensiasi
yang potensial. FedEx misalnya, memiliki diferensiasi yang kokoh dalam
mengeksekusi sistem logistic yang terintegrasi yang menghasilkan keandalan
layanan yang tak tertandingi oleh pesaing manapun. Diferensiasi Unilever yang
kokoh terbentuk dari kemampuannya mengelola aktivitas di dalam rantai nilainya
mulai dari memproduksi merk-merk top seperti Lux, Rinso, atau Pepsodent, hingga
kemampuan memasarkan merk-merk tersebut melalui promosi dan distribusi yang
ekstensif. Kunci keberhasilan strategi diferensiasi adalah adanya kesesuaian
kemampuan perusahaan untuk menciptakan keunikan yang sesuai dengan permintaan
pelanggan. Untuk tujuan tersebut, analisa rantai dapat dijadikan suatu kerangka
kerja yang berguna. Analisa ini memiliki empat tahap dasar, yaitu :
1. Menciptakan sebuah analisa rantai nilai Perusahaan diharuskan
membuat sebuah analisa rantai nilai untuk perusahaan dan pelanggan yang
berdasarkan :
a. Tingkat kepentingan dari setiap aktivitas yang berbeda.
b. Keterpisahan dari aktivitas yang berbeda. Jika perusahaan
menawarkan beberapa macam produk kepada pelanggan, maka harus dibuat beberapa
rantai nilai yang terpisah untuk setiap kelompok pelanggan.
2. Identifikasi factor penentu diferensiasi Analisa setiap
aktivitas untuk menenmukan/menentukan aktivitas- aktivitas mana yang dapat
menciptakan keunikan dan identifikasi factor-faktor variabel dan langkah –
langkah yang harus dilakukan perusahaan untuk menghasilkan keunikan tersebut
relative terhadap yang diberikan oleh pesaing.
3. Pilih dan tentukan factor-faktor kunci Diantara beberapa
factor penentu yang diperoleh dari langkah kedua, harus dipilih beberapa factor
utama (merupakan kekuatan perusahaan) yang akan dijadikan sebagai dasar untuk
strategi diferensiasi. Misal perusahaan mempunyai kemampuan teknis yang kuat,
maka ia dapat membedakan diri dengan memenuhi permintaan akan desain khusus
yang lebih spesifik dan memberikan bantuan teknis kepada pelanggan.
4. Tempatkan keterkaitan antara rantai nilai perusahaan dan
pelanggan Strategi diferensiasi merupakan
usaha untuk menciptakan nilai bagi pelanggan, yang melibatkan salah satu dari
dua aktivitas berikut :
a. Menurunkan biaya pelanggan (misal : memberikan pelayanan yang
cepat akan menurunkan biaya penyimpangan persediaan bagi pelanggan)
b. Memberi produk diferensiasi pada aktivitas pelanggan (misal :
member kartu kredit eksklusif, sehingga akan membuat pelanggan merasa berbeda
dengan pembeli lain dalam aktivitas belanja) Keterkaitan antara rantai nilai
perusahaan dengan rantai nilai pelanggan akan mempengaruhi aktivitas pelanggan,
misalnya :
a) Mendesain kaleng yang berbeda (unik) untuk pelanggan akan
membantu aktivitas pemasaran mereka.
b) Kualitas kaleng yang konsisten akan menurunkan biaya
pengalengan pelanggan dengan menghindarkan berhentinya aktivitas pengalengan
akibat kualitas kaleng yang berbeda
c) Memelihara sebaik mungkin tingkat persediaan dan memberikan
pelayanan pengantaran yang tepat waktu akan memperkecil biaya penyimpanan bahan
baku kepada pelanggan
d) Proses pemesanan yang efisien akan mengurangi biaya pemesanan
dari pelanggan
e) Kemampuan teknis akan kecepatan pendukung dalam hal-hal
teknis akan mengurangi biaya kerugian yang timbul karena terhentinya produksi
dalam waktu yang lama.
G. Strategi Fokus Diferensiasi Berdasarkan Pasar Ceruk Strategi
tersebut dapat dilakukan untuk melayani pasar yang tipis dan sangat ekslusif.
Konsumen yang dilayani sangat peduli terhadap kualitas dan gengsi, tetapi jauh
lebih peduli terhadap privasi. Konsumen dari kelas ini umumnya sangat kritis,
tetapi mereka akan sangat royal selama pelayanan yang diberikan sangat memuaskan.
Sesuai sikap konsumen yang sangat peduli terhadap privasi, pasar ini harus
dilayani secara one on one service. Meskipun dengan harga yang mahal mereka tidak
peduli. Produk yang ditawarkan di pasar ini bukan produk massal dan dengan target
konsumen yang sangat sempit. Contoh: mengevaluasi peluang diferensiasi bisnis
a. Keahlian dan sumber daya yang mendorong diferensiasi •
Kemampuan pemasaran yang kuat • Teknik produk • Bakat dan gaya yang kreatif •
Kapabilitas yang kuat dalam riset dasar • Reputasi perusahaan dalam hal
kepemimpinan kualitas atau teknis • Tradisi yang panjang dalam suatu industri
atau kombinasi unik keahlian yang diperoleh dari bisnis lain • Kerjasama yang
kuat dengan saluran • Kerjasama yang kuat dengan pemasok komponen-komponen utama
produk atau jasa
b. Persyaratan organisasi untuk mendukung dan mempertahankan
aktivitas diferensiasi • Koordinasi yang kuat diantara fungsi-fungsi dalam
penelitian dan pengembangan-pengembangan poduk dan pemasaran • Pengukuran
subjek dan insentif daripada pengukuran kuantitatif • Fasilitas untuk menarik
pekerja, ilmuwan, dan orang-orang kreatif yang memiliki keahlian tinggi •
Tradisi kedekatan dengan pelanggan-pelanggan utama • Beberapa karyawan yang
ahli dalam ppenjualan dan operasi, yang berhuubungan dengan teknisi dan
pemasaran
c. Contoh metode bisnis yang dapat mencapai keunggulan
kompetitif melalui diferensiasi 9 Bambang Hariadi. Strategi Manajemen: Strategi
Memenangkan Perang Bisnis. (Malang : Bayumedia Publishing : 2005). Hal 106. 10
John A Pearce dan Richard B Robinson. Manajemen Strategi : Formulasii,
Implementasi, dan Pengendalian.
Menurut saya, kesimpulan dari pertama
kedua ini adalah Strategi Pembedaan Produk (differentiation), mendorong
perusahaan untuk sanggup menemukan keunikan tersendiri dalam pasar yang jadi
sasarannya. Keunikan produk (barang atau jasa) yang dikedepankan ini
memungkinkan suatu perusahaan untuk menarik minat sebesar-besarnya dari
konsumen potensialnya. Cara pembedaan produk bervariasi dari pasar ke pasar,
tetapi berkaitan dengan sifat dan atribut fisik suatu produk atau pengalaman
kepuasan (secara nyata maupun psikologis) yang didapat oleh konsumen dari
produk tersebut. Berbagai kemudahan pemeliharaan, features tambahan,
fleksibilitas, kenyamanan dan berbagai hal lainnya yang sulit ditiru lawan
merupakan sedikit contoh dari diferensiasi. Strategi jenis ini biasa ditujukan
kepada para konsumen potensial yang relatif tidak mengutamakan harga dalam
pengambilan keputusannya (price insensitive).
BACAAN 2
STRATEGI PEMASARAN DAN DEFERENSIASI
Strategi Diferensiasi
Untuk menghindari jebakan komuditas, pemasar harus mulai dengan
keyakinan bahwa anda dapat mendiferensiasikan segala sesuatu. Keunggulan
kompetitif adalah kemapuan perusahaan untuk bekerja dalam satu atau lebih cara
yang tidak dapat atau tidak disamai oleh pesaing. Michel porter mendorong
perusahaan untuk membangun keunggulan kompetitif yang tahan lama. Secara umum,
perusahaan yang berharap untuk bertahan harus terus berada dalam bisnis yang
terus menciptakan keunggulan baru.
Sarana Diferensiasi
Sarana diferensiasi yang jelas dan sering merupakan faktor
pendorong bagi konsumen adalah yang berhubungan dengan aspek dan jasa. Dimensi
– dimensi lain yang dapat digunakan perusahaan untuk mendiferensiasi tawar
pasarnya antara lain adalah:
1. Diferensiasi Personil
Perusahaan dapat memperoleh keunggulan bersaing yang kuat dengan
mempekerjakan dan melatih orang-orang lebih baik. Personalia yang terlatih
menunjukkan enam karakteristik, kemampuan : memiliki keahlian dan pengetahuan
yang diperlukan. Kesopanan , ramah, menghormati dan penuh perhatian.
Kreadibilitas, dapat dipercaya. Dapat diandalkan, memberikan pelayanan serta konsisten
dan akurat. Cepat tanggap, cepat menanggapi permintaan dan permasalahan
konsumen. Komunikasi, berusaha memahami pelanggan dan berkomunikasi dengan
jelas.
2. Diferensiasi Saluran
Perusahan –perusahaan dapat mencapai keunggulan bersaing melalui
cara mereka merancang saluran distribusi, terutama yang menyangkut jangkauan,
keahlian, dan kinerja saluran saluran tersebut.
3. Diferensiasi Citra
Para pembeli memiliki tanggapan berbeda terhadap citra
perusahaan atau merek. Identitas dan citra perlu dibedakan. Identitas terdiri
dari berbagai cara yang dimaksudkan oleh perusahaan untuk mengidentifikasi atau
memposisikan diri atau produknya. Citra adalah cara masyarakat mempersepsi
(memikirkan) perusahaan atau produknya.
4. Diferensiasi Pelayanan
Pembeda pelayanan yang utama kemudahan pemesana, pengiriman,
pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan
Emotional branding
Banyak pakar pemasaran percaya merek positioning harus memiliki
komponen baik rasional dan emosional. Dengan kata lain, posisi yang baik harus
mengandung titik perbedaan dan titik paritas yang menarik.
Merek consultand Marc Gobe percaya merek emosionaL
terbagi tiga spesifik ,yaitu:
1. Kuat budaya perusahaan
2. Gaya komunikasi yang khas
3. melakukan cara yang menarik
Merek dan cinta mark, menurut Roberts, memerintahkan
keduanya menghormati, untuk mencapai sebagai berikut:
1. misteri menarik bersama cerita, metafora, mimpi dan simbol.
misteri menambah kompleksitas hubungan dan pengalaman karena orang secara alami
tertarik pada apa yang mereka tidak tahu
2. sensualitas terus panca indera penglihatan, pendengaran,
penciuman, sentuhan dan teste waspada konstan untuk tekstur baru, aroma menarik
dan selera, musik yang indah dan rangsangan sensorik lainnya
3. keintiman berarti empati, komitmen, dan possion. hubungan
dekat yang memenangkan loyalitas intens
Pada umumnya perusahaan harus memantau tiga variabel ketika
menganalisis potensi ancaman yang ditimbulkan oleh pesaing
1. Pangsa pasar = pangsa pesaing dari target pasar
2. Berbagi pikiran = persentase pelanggan yang terdaftar sebagai
peserta dalam menanggapi pernyataan "nama perusahaan pertama yang datang
ke pikiran dalam industri ini"
3. Bagian dari hati = persentase pelanggan yang terdaftar
sebagai peserta dalam menanggapi pernyataan "nama perusahaan dari mana
Anda akan lebih memilih untuk membeli produk”
Narasi merek dan penceritaan
Narasi merek dan penceritaan menguraikan atribut atau manfaat
tertentu, beberapa ahli pemasaran menggambarkan posisi merek. Randall dering
dan Michael Thibodeau melihat merek narasi karena berdasarkan metafora mendalam
yang terhubung ke orang , asosiasi dan cerita. Mereka mengidentifikasi lima
elemen branding naratif :
1. Cerita merek dalam hal kata-kata dan metafora
2. Perjalanan konsumen dalam hal bagaimana konsumen terlibat
dengan merek dari waktu ke waktu
3. Bahasa visual atau ekspresi untuk merek
4. Cara di mana narasi dinyatakan berdasarkan pengalaman dalam
hal bagaimana merek melibatkan konsumen
5. Peran atau hubungan merek bermain di kehidupan konsumen
Berdasarkan sastra konvensi dan merek pengalaman mereka juga
menawarkan kerangka kerja berikut untuk cerita merek :
a. Pengaturan. Waktu, tempat dan konteks.
b. Melemparkan. Merek sebagai karakter, termasuk perannya dalam
kehidupan penonton, hubungan dan tanggung jawab dan sejarah.
c. Busur narasi. Cara logis narasi terbentang dari waktu ke
waktu, inclunding tindakan, pengalaman yang diinginkan, mendefinisikan
peristiwa dan saat pencerahan.
d. Bahasa. Suara otentikasi, metafora, simbol, tema, dan
leitmotifs.
Merek jurnalisme
Merek jurnalistik adalah sebuah sejarah dari hal-hal yang
bervariasi yang terjadi di dunia merek kami, sepanjang hari atau sepanjang
tahun. merek kami berarti hal yang berbeda untuk orang yang berbeda. tidak
memiliki satu posisi merek. diposisikan berbeda dalam benak anak-anak, remaja,
dewasa muda, orang tua dan senior. diposisikan berbeda saat sarapan, makan
siang, makan malam, snack, hari kerja, akhir pekan, dengan anak-anak atau
perjalanan bisnis. merek jurnalisme memungkinkan kita untuk menjadi saksi aspek
multi-faceted dari cerita merek.Setiap komunikasi memberikan wawasan yang
berbeda ke dalam merek kami, contohnya McDonald.
Posisi dan merek usaha kecil
Pada umumnya , dengan sumber daya yang terbatas di belakang
merek , baik fokus dan konsistensi dalam program pemasaran adalah sangat
penting . kreativitas juga penting - menemukan cara baru untuk memasarkan
ide-ide baru tentang produk kepada konsumen . beberapa pedoman merek khusus
untuk usaha kecil adalah sebagai berikut :
1. Kreatif melakukan penelitian marketing . Ada berbagai metode
riset pemasaran berbiaya rendah yang membantu usaha kecil terhubung dengan
pelanggan dan pesaing .salah satu cara adalah untuk mengatur proyek-proyek
kursus di kolase lokal dan universitas untuk mengakses keahlian dari kedua
mahasiswa dan profesor .
2. Fokus pada pembangunan satu atau dua merek yang kuat
didasarkan pada satu atau dua asosiasi utama . Usaha kecil sering harus
bergantung hanya pada satu atau dua merek dan kunci asosiasi sebagai titik
perbedaan untuk merek-merek tersebut . asosiasi ini harus konsisten diperkuat
seluruh program pemasaran dan dari waktu ke waktu.
3. Mempekerjakan satu set yang terintegrasi dengan baik elemen
merek . Taktis , penting untuk usaha kecil untuk memaksimalkan kontribusi dari
tiga set utama driver ekuitas merek. Pertama, mereka harus mengembangkan khas ,
set yang terintegrasi dari elemen merek yang meningkatkan baik merek kesadaran
dan citra merek . Elemen merek harus mudah diingat dan bermakna , dengan
potensi kreatif sebanyak mungkin.
4. Membuat gebrakan dan komunitas yang merek setia. Karena usaha
kecil sering harus bergantung pada dari mulut ke mulut untuk menetapkan posisi
mereka, hubungan masyarakat, jaringan sosial dan promosi murah dan sponsor yang
dapat jadi alternatif murah.
5. Memanfaatkan sebanyak mungkin hubungan sekunder setiap orang,
tempat, atau hal-hal yang berpotensi relevan asosiasi-sering biaya-efektif, jalan
pintas artinya untuk membangun ekuitas merek, terutama yang membantu untuk
kualitas atau kepercayaan.
Mendiferensiasikan Strategi diferensiasi
Pelanggan harus melihat semua keunggulan kompetitif. Misalnya
jika perusahaan mengirimkan lebih cepat dibandingkan pesaingnya, kecepatan itu
tidak akan menjadi keunggulan pelanggan jika pelanggan tidak menghargai
kecepatan itu. Perusahaan juga harus fokus pada pembangunan keunggulan
pelanggan. Lalu mereka akan menghantarkan nilai kepuasan pelanggan
yang tinggi, yang menghasilkan pembelian berulang yang tinggi dan pada akhirnya
profitabilita perusahan yang tinggi.Pemasar dapat mendiferensiasikan merek
berdasarkan banyak variabel. Contoh khasus adalah :
Southwest Airlines
Angkutan yang berpusat di Dallas, Southwest Airlines dalam
penerbangan jarak pendek dengan harga murah, layanan handal, dan rasa humor
yang sehat. Southwest mempertahankan harga murah dengan menawarkan layanan
layan terbang yang pokok saja (tidak ada makanan, tidak ada film) dan tingkat
perputaran yang cepat di pintu gerbang agar pesawat tetap mengudara. Tetapi
Southwest tahu bahwa mereka tidak dapat mendeferensiasikan harga saja, karena
pesaing mugkin berusaha mempengaruhi pasar dengan tarif murah mereka sendiri.
Jadi southwest juga harus membedakan dirinya sebagai
maskapai penerbangan yang menyenangkan ditandai dengan komentar
dalam penerbangan yang humoris dari pilot dan anggota kru kabin.fitur populer
lain dari penerbangan Southwest adalah tempat duduk terbuka yang menerapkan
sistem pertama datang pertama dilayani. Penumpang diberi kartu bernomor
berdasarkan waktu mereka tiba dipintu gebang. Kini Southwest menjadi satu
satunya maskapai penerbangan tarif murah yang mencapai keberhasilan keuangan
jangka panjang.
Pengaruh merek terhadap lingkungan ( Budaya)
Oxford University Douglas Holt percaya bagi
perusahaan untuk membangun merek kepemimpinan ikonik mereka harus merakit
pengetahuan budaya , strategi sesuai dengan prinsip-prinsip merek budaya dan
mempekerjakan dan melatih ahli budaya . bahkan Procter dan berjudi , sebuah
perusahaan yang telah lama mengatur bagaimana pembeli melihat produk-produknya
telah dimulai pada apa yang kepala eksekutif , A.G. Lafley , menyebut "
perjalanan belajar " dengan konsumen " konsumen mulai dalam arti yang
sangat nyata untuk memiliki merek.
Universitas Wisconsin’s Craig Thompson melihat merek
sebagai template sosial budaya , mengutip penelitian yang menyelidiki merek
sebagai sumber daya budaya yang menunjukkan bagaimana restoran zona ESPN
memasuki maskulinitas kompetitif dan bagaimana boneka gadis Amerika memasuki
hubungan ibu-anak dan transfer lintas generasi feminitas . ahli yang melihat
konsumen aktif cocreating merek makna dan positioning bahkan menyebutnya
sebagai "merek wikification " mengingat bahwa wikis yang ditulis oleh
kontributor dari semua lapisan masyarakat.
Contoh kasus lainnya dari strategi difrensiasi adalah Indomie vs
Mie Sedaap
Melihat momentum Indomie yang
“sudah mapan” dan malam berinovasi, Wings Food meluncurkan Mie Sedaap yang siap
menggilas kejayaan Indomie. Mie Sedaap dipilih masyarakat Indonesia karena
Wings Food pandai membuat masyarakat penasaran dengan memilih nama MIE SEDAAP,
membuat konsumen ingin memcoba apakah rasa mie tersebut benar-benar Sedap.
Kedua, Indomie yang lengah berinovasi meluncurkan varian
rasa baru membuat masyarakat jenuh dengan pilihan rasa yang sedikit. Kemunculan
Mie Sedaap membuat masyarakat menemukan sesuatu yang baru dan berbeda dari
Indomie.
Ketiga, Mie Sedaap juga gencar beriklan di media. Saat itu, Mie
Sedaap yang sedang memasuki tahap perkenalan (introduction) menggunakan
strategi peluncuran cepat rapid skimming strategy). Wings Food
meluncurkan produk baru dengan harga yang hampir menyamapi harga Indomie,
dengan tingkat promosi yang tinggi.
Iklan pun dibuat sedemikian menarik, diluncurkan di berbagai
media, seperti media cetak dan elektronik. Pilihan rasa yang diberikan pun
lebih banyak, dengan kelebihan di pemberian “kriuk”, sesuai dengan lidah orang
Indonesia yang gemar dengan makanan pelengkap dengan tekstur agak keras seperti
kerupuk.
Menurut saya, kesimpulan dari
bacaan kedua ini adalah Keputusan posisi
memerlukan penentun kerangka referensi dan mengidentifikasi pasar sasaran dan
sifat persaingan serta asosiasi merek dan titik perbedaan yang ideal dan harus
perilaku konsumen dan pertimbangan yang digunakan konsumen dalam membuat
pilihan merek. Dan titik perbedaan adalah asosiasi unik
dengan merek yang juga dipegang kuat dan sering di evaluasi konsumen. Dan kunci
keunggulan didasarkan pada produk atau jasa itu sendiri atau pertimbangan yang
berhubungan dengan faktor faktor seperti personel, saluran,citra dan pelayanan.
Dan juga faktor budaya atau lingkungan yang sangat mempengaruhi suatu merek. Strategi Pembedaan Produk (differentiation), mendorong perusahaan untuk sanggup menemukan keunikan
tersendiri dalam pasar yang jadi sasarannya. Keunikan produk (barang atau jasa)
yang dikedepankan ini memungkinkan suatu perusahaan untuk menarik minat
sebesar-besarnya dari konsumen potensialnya. Cara pembedaan produk bervariasi
dari pasar ke pasar, tetapi berkaitan dengan sifat dan atribut fisik suatu
produk atau pengalaman kepuasan (secara nyata maupun psikologis) yang didapat
oleh konsumen dari produk tersebut. Berbagai kemudahan pemeliharaan, features tambahan, fleksibilitas, kenyamanan dan berbagai hal
lainnya yang sulit ditiru lawan merupakan sedikit contoh dari diferensiasi.
Strategi jenis ini biasa ditujukan kepada para konsumen potensial yang relatif
tidak mengutamakan harga dalam pengambilan keputusannya (price
insensitive).Kebanyakan strategi sudah dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan maju sehingga perlu adanya produk baru. Esensi dari
strategi diferensiasi adalah perusahaan dapat memberikan perbedaan yang lebih
unik dari pada pesaing, sehingga dengan perbedaan itu konsumen memiliki nilai
yang lebih tinggi. Strategi diferensiasi membedakan produk yang dapat
menghasilkan yang kompetitif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar