BAB
BACAAN 1
PENGEMBANGAN USAHA
Dalam menghadapi persaingan dunia usaha
yang semakin ketat. Sekarang ini kita dituntut untuk dapat mengembangkan
usaha , supaya usaha kita dapat maju dan besar serta menjadi pengusaha yang
sukses. Definisi pengembangan usaha itu sendiri adalah terdiri dari sejumlah
tugas dan proses yang pada umumnya bertujuan untuk mengembangkan dan
mengimplementasikan peluang pertumbuhan. Tetapi pada kenyataanya untuk
mengembangkan usaha yang pada awalnya dimulai dari nol besar atau baru
memulai usaha sangatlah sulit .
Banyak
hambatan – hambatan yang dihadapi seperti kekurangan modal, tenaga kerja yang
ahli atau terampil, kinerja keuangan usaha yang buruk , dan sebagainya . Tetapi
hambatan- hambatan itu semua dapat diatasi dengan cara mengembankan
dan menerapkan strategi pengembangan usaha yang baik . Pengembangan usaha
bukan saja dibarengi dengan modal yang banyak atau tenaga kerja yang terampil ,
tetapi juga harus dibarengi dengan niat dari diri kita sendiri. Dengan niat
yang sungguh – sungguh kita bisa mengembangkan usaha kita menjadi lebih besar.
Jika tidak mengembangkan usaha dengan sungguh – sungguh maka sebaliknya usaha
akan kita akan bangkrut. Cara lain yang harus dilakukan untuk dapat
mengembangkan usaha dengan baik adalah dengan memberikan pendidikan meningkatkan
keahlian kepada pengusaha ( wirausaha) seperti memberi pelatihan workshop
tentang pengembangan usaha , dan sebagainya. Hal ini bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan wawasan yang lebih kepada pengusaha terhadap
pengembangan usaha yang baik.Dan perlu diingat bahwa pengembangan usaha itu
merupakan bagian dari perencanaan pemasaran ( marketing plan ) oleh karena itu
setiap pengusaha baik pengusaha kecil maupun besar harus mampu membuat
marketing plan terlebih dahulu sebelum mengembangkan usahanya . Di dalam
marketing plan itu dimuat hal- hal sebagai berikut seperti analisa situasi ,
tujuan pemasaran , anggaran pemasaran , kontrol / pengawasan terhadap pemasaran
dan lain sebagainya.
Berdasarkan
latar belakang diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan usaha yang baik itu
dimulai dari diri kita sendiri walaupun banyak menghadapi kendala – kendala
dalam dunia usaha . Dan Faktor modal bukanlah menjadi hal yang terpenting dalam
mengembangkan usaha tetapi strategi bagaimana kita sebagai pengusaha
dapat mengembankan usaha yang baik. Sehingga usaha kita dapat bertahan lama dan
tidak bangkrut. Dengan demikian Pengembangan usaha yang baik tidak lepas
dari masukan atau informasi – informasi yang sifatnya membangun untuk
pengusaha .
A. Pengertian Pengembangan Usaha
Pengembangan usaha adalah ” Tugas dan proses persiapan analitis tentang peluang pertumbuhan
potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluang pertumbuhan usaha,
tetapi tidak termasuk keputusan tentang strategi dan implementasi dari peluang
pertumbuhan usaha “ .
Sedangkan
untuk usaha yang berskala besar dan mapan , terutama di bidang teknologi
industri yang terkait “Pengembangan usaha” istilah
yang sering mengacu pada pengaturan dan mengelola hubungan strategis dan aliansi dengan
yang lain, perusahaan pihak ketiga.
Dalam
hal ini perusahaan dapat memanfaatkan satu sama lain keahlian , teknologi atau
kekayaan intelektual untuk memperluas kapasitas mereka untuk mengidentifikasi,
meneliti, menganalisis dan membawa ke pasar bisnis baru dan produk baru,
pengembangan bisnis berfokus pada implementasi dari rencana bisnis strategis
melalui ekuitas pembiayaan, akuisisi / divestasi teknologi, produk, dan lain –
lain
.
B. Tingkatan Dalam Pengembangan Usaha
Jadi, pengembangan usaha memiliki
tingkat yang berbeda. Level atau tingkatan tersebut menjadi produk, komersial
dan korporasi.
Berikut ini akan dijelaskan tentang tingkatan – tingkatan yang ada pada pengembangan usaha yaitu:
Berikut ini akan dijelaskan tentang tingkatan – tingkatan yang ada pada pengembangan usaha yaitu:
1. Tingkat Produk .
Pada level produk pengembangan usaha
berarti mengembangkan produk atau teknologi baru.
Meskipun tingkat pengembangan dapat berbeda dari perusahaan ke perusahaan.
Tingkat perkembangan usaha dibagi menjadi satu kategori yaitu : Perkembangan incremental
Meskipun tingkat pengembangan dapat berbeda dari perusahaan ke perusahaan.
Tingkat perkembangan usaha dibagi menjadi satu kategori yaitu : Perkembangan incremental
a. Perkembangan Incremental adalah
perkembangan yang meningkatkan fungsi yang ada
platform atau teknologi, sementara pengembangan mengganggu atau terputus-putus benar-benar hal baru yang dikembangkan dari awal.
platform atau teknologi, sementara pengembangan mengganggu atau terputus-putus benar-benar hal baru yang dikembangkan dari awal.
Misalnya dari pembangunan berkelanjutan
adalah tambahan ekstensi untuk produk yang sudah ada seperti baru baru ini untuk
sampo, kamera digital dengan pixel 5MIO untuk ponsel anda.
Dalam kedua kasus platform ponsel, shampo dan mobile tetap sama.
Dalam kedua kasus platform ponsel, shampo dan mobile tetap sama.
2. Tingkat Komersial .
Dalam contoh bentuk pengembangan usaha
di tingkat komersial berarti prospeksi murni et Dur. Ini berarti berburu
pelanggan baru di segmen pasar yang baru. Dengan
demikian pekerjaan ini memerlukan individu secara psikologis
yang kuat dan yang sangat didorong mampu menangani banyak masalah.
Tingkat berikutnya dari pengembangan usaha komersial adalah saluran atau setup organisasi penjualan. Saluran atau organisasi penjualan dapat terdiri dari mitra , agen seperti, distributor, pemegang lisensi,franchisee, atau cabang anda sendiri nasional atau internasional.
Dan terakhir tingkat pengembangan usaha komersial adalah tingkat rantai nilai.
Pada pengembangan rantai nilai tingkat usaha adalah tentang mengembangkan penawaran produk secara keseluruhan.
Anda akan menemukan jenis pengembangan usaha / bisnis di perusahaan – perusahaan teknologi yang telah mengembangkan platform yang harus diintegrasikan atau dikombinasikan dengan teknologi lain atau platform untuk membentuk seluruh produk. Sebuah seluruh produk umumnya terdiri dari beberapa teknologi untuk membuatnya menjadi hidup.
Sebuah teknologi pada umumnya tidak dikembangkan oleh satu perusahaan tapi bersumber dari orang lain yang bertujuan untuk menghemat waktu dalam proses usaha .
Tingkat berikutnya dari pengembangan usaha komersial adalah saluran atau setup organisasi penjualan. Saluran atau organisasi penjualan dapat terdiri dari mitra , agen seperti, distributor, pemegang lisensi,franchisee, atau cabang anda sendiri nasional atau internasional.
Dan terakhir tingkat pengembangan usaha komersial adalah tingkat rantai nilai.
Pada pengembangan rantai nilai tingkat usaha adalah tentang mengembangkan penawaran produk secara keseluruhan.
Anda akan menemukan jenis pengembangan usaha / bisnis di perusahaan – perusahaan teknologi yang telah mengembangkan platform yang harus diintegrasikan atau dikombinasikan dengan teknologi lain atau platform untuk membentuk seluruh produk. Sebuah seluruh produk umumnya terdiri dari beberapa teknologi untuk membuatnya menjadi hidup.
Sebuah teknologi pada umumnya tidak dikembangkan oleh satu perusahaan tapi bersumber dari orang lain yang bertujuan untuk menghemat waktu dalam proses usaha .
3. Tingkat Korporasi .
Bila organisasi harus memutuskan apakah
akan membuat atau membeli kompetensi organisasi tertentu Kita memasuki bidang
pengembangan bisnis perusahaan . Fokusnya adalah bukan pada produk maupun
komersial tingkat tetapi pada korporasi tingkatan usaha.
Dan pada intinya tingkat pengembangan
usaha ini adalah tentang merger & akuisisi (M & A), usaha patungan
(JV), saham langsung investasi (DEI) dan aliansi strategis.
Ini berkaitan dengan analisa bisnis portofolio, keuangan perusahaan, hukum kontrak, hukum pajak, hukum sosial, anti – kepercayaan hukum, manajemen perubahan , dan manajemen budaya.
Ini berkaitan dengan analisa bisnis portofolio, keuangan perusahaan, hukum kontrak, hukum pajak, hukum sosial, anti – kepercayaan hukum, manajemen perubahan , dan manajemen budaya.
C. Unsur – Unsur Dalam mengembangkan Usaha
Adapun unsur – unsur penting dalam
mengembangkan usaha ada 2 yaitu :
1. Unsur yang berasal dari dalam (
pihak internal ) :
- Adanya niat dari si pengusaha /
wirausaha untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih besar.
- Mengetahui teknik memproduksi barang
seperti berapa banyak barang yang harus diproduksi , cara apa yang harus
digunakan untuk mengembangkan barang / produk , dan lain – lain.
- Membuat anggaran yang bertujuan
seberapa besar pemasukkan dan pengeluaran produk .
2. Unsur dari pihak luar ( Pihak
eksternal) :
- Mengikuti perkembangan
informasi dari luar usaha.
- Mendapatkan dana tidak hanya
mengandalakan dari dalam seperti meminjam dari luar.
- Mengetahui kondisi
lingkungan sekitar yang baik / kondusif untuk usaha .
D. Aspek – Aspek Yang Diperhatikan Dalam Mengembangkan Usaha
Pengembangan
usaha yang terdiri dari aspek strategi , manajemen pemasaran, dan penjualan,
seperti:
1.
Aspek strategi contohnya :
1.
Meneliti jenis usaha baru dengan
penekanan pada mengidentifikasi kesenjangan (yang ada dan / atau diharapkan)
oleh konsumen .
2.
Menciptakan pasar baru .
3.
Menciptakan produk baru dengan karakteristik
yang menarik konsumen
2.
Aspek manajemen pemasaran contohnya :
1.
Menembus dan menguasai pangsa pasar .
2.
Mengolah situasi / peluang pasar
yang ada dengan teliti.
3.
Memasarkan produk dengan jaringan yang
luas seperti impor produk ke luar negeri.
4.
Membuat strategi pemasaran yang dapat
membuat konsumen membeli produk kita , seperti memasang iklan , brosur, dan
lain-lain.
3.
Aspek penjualan contohnya :
1.
Memberikan saran tentang perancangan
dan menegakkan kebijakan penjualan dan proses tindak lanjut penjualan .
2.
Banyak volume produk yang akan dijual.
3.
Tingkat keamanan dalam proses penjualan
barang.
4.
Menjual produk dengan harga yang
terjangkau dan memiliki kualitas yang baik.
E. Kategori
Produk Baru
Kategori produk yang baru serta mengapa
dilakukan pengembangn usaha, adalah :
1) Benar – benar baru
Adalah produk yang benar-benar hasil
inovasi dan baru bagi perusahaan serta menciptakan pasar yang benar-benar baru.
2) Lini produk baru
Adalah produk yang bagi perusahaan
tetapi tidak bagi pasar karena sudah ada produk serupa di pasar.
3) Tambahan untuk lini
produk yang sudah ada
Merupakan
tambahan atau supplement item atau varian dari produk-produk lini dari
suatu perusahaan yang ada. Produk ini dapat merupakan agak baru bagi
perusahaan maupun bagi pelanggan dari produk yang sudah ada. Atau juga
dalam upaya untuk memperluas segmen pasar dari produk yang ada.
4) Perbaikan atau
revisi dari produk yang ada
Jenis produk baru yang merupakan
perbaikan atau memperbaiki kinerja sehingga memeprbaiki kinerjanya sehingga
memperbaiki persepsi pelanggan, dari produk lamanya. Lebih merupakan hal baru
bagi perusahaan termasuk akibat dari generasi teknologi baru bagi suatu
produk, dan biasanya di persepsi sama dengan produk lama yang digantinya
5) Reposisi
Adalah produk lama yang ditargetkan
untuk aplikasi baru dan segmen pasar baru.
6) Penurunan biaya
Merupakan modifikasi produk dengan
kinerja yang sama tetapi dengan biaya yang lebih rendah.
F. Analisa Masalah Dan Solusi Dalam Mengembankan Usaha
Adapun analisa masalahnya adalah
1. Faktor kurangnya permodalan.
Permodalan merupakan faktor utama yang
diperlukan untuk mengembangkan suatu unit usaha. Kurangnya permodalan UKM, oleh
karena pada umumnya usaha kecil dan menengah merupakan usaha perorangan atau
perusahaan yang sifatnya tertutup, yang mengandalkan modal dari si pemilik yang
jumlahnya sangat terbatas, sedangkan modal pinjaman dari bank atau lembaga
keuangan lainnya sulit diperoleh karena persyaratan secara administratif dan
teknis yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi
2. Kesulitan dalam pemasaran produk .
Kesulitan memasarkan produk dapat
berakibat berlebihnya penyimpana prodik di gudana atau over produk. Sehingga
tidak ada pemasukkan bagi si pengusaha.
3. Persaingan usaha yang semakin ketat .
Persaingan usaha yang semakin ketat
mendesak para pengusaha bersaing dengan pengusaha lainnya , hal ini jika tidak
diantisipasi maka pengusaha yang kalah bersaing akan mengalami gagal produk .
4.Kesulitan bahan baku .
Kesulitan dalam bahan baku adalah
faktor yang sangat vital dalam proses pengembangan usaha . Jika tidak ada bahan
baku maka akan dipastikan secara perusahaan tidak bisa melakukan kegitan
usahanya.
5. Kurangnya keahlian teknis dan tenaga
ahli.
Kesimpulan dari bacaan pertama ini adalah bahwa pengembangan usaha dengan menerapkan strategi –
strategi usaha ,memperhatikan aspek – aspek , dan faktor yang diperlukan
dalam mengembangkan usaha adalah hasil akhir dari semua proses tahapan usaha .
Sehingga jika kita tidak mengembangkan usaha dengan baik dan bijak maka usaha
kita akan mengalami kebangkrutan . Sebaliknya jika mengembangkan usaha dengan
baik maka kita bisa menjadi pengusaha yang berhasil dan sukses.
BACAAN 2
PENGEMBANGAN USAHA
Pengembangan
usaha adalah ” Tugas dan proses persiapan analitis tentang peluang pertumbuhan
potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluang pertumbuhan usaha,
tetapi tidak termasuk keputusan tentang strategi dan implementasi dari peluang
pertumbuhan usaha “ .
Sedangkan untuk usaha yang berskala besar
dan mapan , terutama di bidang teknologi industri yang terkait “Pengembangan
usaha” istilah yang sering mengacu pada pengaturan dan mengelola hubungan
strategis dan aliansi dengan yang lain, perusahaan pihak ketiga.
Dalam hal ini perusahaan dapat
memanfaatkan satu sama lain keahlian , teknologi atau kekayaan intelektual
untuk memperluas kapasitas mereka untuk mengidentifikasi, meneliti,
menganalisis dan membawa ke pasar bisnis baru dan produk baru, pengembangan bisnis
berfokus pada implementasi dari rencana bisnis strategis melalui ekuitas
pembiayaan, akuisisi / divestasi teknologi, produk, dan lain – lain
.
A. DEFINISI PENGEMBANGAN USAHA
Pengembangan Usaha adalah Tugas dan proses persiapan analitis tentang peluang pertumbuhan potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluang prtumbuhan usaha, tetapi tidak termasuk keputusan strategi dan implementasi dari peluang pertumbuhan usaha.
Sedangkan untuk usaha yang besar terutama di bidang teknologi industri Pengembangan Usaha adalah istilah yang sering mengacu pada pengaturan dan mengelola hubungan strategis dan aliansi dengan yang lain.
Ada beberapa definisi pengembangan usaha menurut para ahli, diantaranya:
Pengembangan Usaha adalah Tugas dan proses persiapan analitis tentang peluang pertumbuhan potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluang prtumbuhan usaha, tetapi tidak termasuk keputusan strategi dan implementasi dari peluang pertumbuhan usaha.
Sedangkan untuk usaha yang besar terutama di bidang teknologi industri Pengembangan Usaha adalah istilah yang sering mengacu pada pengaturan dan mengelola hubungan strategis dan aliansi dengan yang lain.
Ada beberapa definisi pengembangan usaha menurut para ahli, diantaranya:
Mahmud Mach Foedz
Perkembangan usaha adalah perdagangan yg dilakukan oleh
sekelompok orang yg terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan
menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Brown dan Petrello
Pengembangan Usaha adalah suatu lembaga yg menghasilkan barang
dan jasa yg dibutuhkan masyarakat.apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka
lembaga bisnispun akan meningkat pula perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan
tersebut, sambil memperoleh laba.
Steinford
Pengembangan Usaha adalah aktifitas yg menyediakan barang atau
jasa yg diperlukan oleh konsumen yg memiliki badan usaha, maupun perorangan yg
tidak memiliki badan hukum maupun badan usaha seperti, pedagang kaki lima yg
tidak memiliki surat izin tempat usaha.
Hughes dan Kapoor
Pengembangan usaha ialah suatu kegiatan usaha individu yg
terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang jasa guna mendapatkan
keuntungan.
Mussleman dan Jackson
Pengembangan usaha adalah suatu aktifitas yg
memenuhi kebutuhan dan keinginan ekonomis masyarakat dan perusahaan di
organisasikan untuk terlibat dalam aktivitas tersebut.
Allan Affuah
Pengembangan usaha merupakan sekumpulan aktiftas yg dilakukan
untuk menciptakan dengan cara mengembangkan dan mentransformasi berbagai sunber
daya menjadi barang/jasa yg diinginkan konsumen.
Glos, Steade dan Lawry
Pengembangan usaha adalah jumlah seluruh kegiatan yg
diorganisir oleh orang2 yg berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industri yg
menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki
standard serta kualitas hidup mereka.
Huat, T Chwee
Menurut Huat,T Chwee pengertian pengembangan usaha itu ada 2
yaitu :
Pengembangan usaha dalam arti yg luas adalah istilah umum
menggambarkan semua aktifitas dan institusi yg menproduksi barang dan jasa
dalam kehidupan sehaari – hari.
Pengembangan usaha adalah sekumpulan uang kecil yg dikelolah
sekumpulan orang banyak sehingga berubah menjadi barang nyata.
B . UNSUR PENGEMBANGAN
USAHA
Adapun
unsur – unsur penting dalam mengembangkan usaha ada 2 unsur yaitu :
1. Unsur yang berasal dari dalam ( pihak internal ) :
1. Adanya niat dari
si pengusaha / wirausaha untuk mengembangkan usahanya
menjadi lebih besar.
2. Mengetahui teknik
memproduksi barang seperti berapa banyak barang yang harus diproduksi , cara
apa yang harus digunakan untuk mengembangkan barang / produk , dan
lain – lain.
3. Membuat anggaran
yang bertujuan seberapa besar pemasukkan dan pengeluaran produk .
2. Unsur dari pihak luar ( Pihak eksternal) :
1. Mengikuti
perkembangan informasi dari luar usaha.
2. Mendapatkan dana
tidak hanya mengandalakan dari dalam seperti meminjam dari luar.
3. Mengetahui kondisi
lingkungan sekitar yang baik / kondusif untuk usaha .
4. Harga dan kualitas
ialah unsur strategi yang paling umum ditemui. Strategi ini bisa digunakan
untuk menghasilkan produk atau jasa berkualitas prima dan harga yang sesuai
atau menghasilkan barang berbiaya rendah dan menjualnya dengan harga yang murah
pula.
5. Cakupan jajaran produk
Suatu jajaran produk atau jasa yang bervariasi memuungkinkan pelanggan untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam satu tempat saja. Hal ini juga bisa mendorong perekonomian yang pada gilirannya akan memberi untung pada konsumen. Namun sebaliknya, sebuah jajaran produk yang sedikit memungkinkan Anda untuk menggali potensi produk tersebut dengan lebih dalam, mungkin termasuk banyak alternatif untuk jenis produk yang sama. Variasi produk yang sedikit juga bisa disandingkan dengan keahlian yang seksama.
Suatu jajaran produk atau jasa yang bervariasi memuungkinkan pelanggan untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam satu tempat saja. Hal ini juga bisa mendorong perekonomian yang pada gilirannya akan memberi untung pada konsumen. Namun sebaliknya, sebuah jajaran produk yang sedikit memungkinkan Anda untuk menggali potensi produk tersebut dengan lebih dalam, mungkin termasuk banyak alternatif untuk jenis produk yang sama. Variasi produk yang sedikit juga bisa disandingkan dengan keahlian yang seksama.
Sedangkan Kreativitas merupakan salah satu unsur
penting yang perlu dijadikan sebagai salah satu karakter dalam mengelola
bisnis. Kreativitas akan memberikan banyak kontribusi bagi pengembangan sebuah
bisnis usaha. Usaha bisnis sangat perlu dikelola secara kreatif oleh pemiliknya
dalam segala aspek,mulai dari ide dan produksi.
C. CARA PENGEMBANGAN USAHA
1. Fokus pada satu produk atau jasa, lalu pasarkan, promosikan, jual , lakukan tindakan apapun untuk meningkatkan penjualan. Walaupun ada hasrat untuk melakukan bisnis dengan menjual multi produk atau multi jasa untuk memenuhi kebutuhan pasar, namun seringkali focus pada satu atau dua produk dan melakukannya dengan sangat baik akan mengurangi risiko dan lebih menguntungkan.
2. Kembangkan lini produk untuk melengkapi produk dan jasa yang
sudah ada. Pada saat produk anda terbukti banyak pembelinya, jangan lalai untuk
mengambil peluang dari produk yang relevant untuk mendiversifikasi lini produk.
Hal ini tidak saja akan memberikan variasi produk, tapi juga akan menarikan
bagi pembeli retail yang bertipe suka mengkonsumsi produk yang beragam namun
masih satu lini.
3. Carilah Cara untuk meningkatkan penjualan kepada pelanggan
yang sudah pernah mencoba produk anda. Akan lebih murah untuk melakukannya.
Walaupun kamu tidak dapat mengembangkan lini produk, kamu dapat meningkatkan
pendapatan dengan cara Volume Discount. Contoh : membeli satu dapat dua, kartu
discount kunjungan. Teknik ini dapat juga di gunakan pada Home Based Business.
4. Mulailah untuk memperkerjakan seseorang, karyawan partimer,
kontraktor independent, pegawai lepasan (freelancer) ataupun keluarga. Hal ini
bukan saja akan meringankan casflow dengan cara menyesuaikan biaya dengan level
pekerjaan yang ada, namun juga dapat menggunakan tenaga kerja yang berkompeten,
yang mungkin kamu tidak sanggup memperkerjakan secara full time.
5. Membuat website untuk mengiklankan perusahaan secara online.
Sekarang tidak perlu lagi membuka took untuk menjaring pelanggan retail. Untuk
pemasar produk special: buku2 langka dan barang-barang koleksi, Toko online
akan membawa kamu untuk memperoleh jutaan pelanggan tanpa membayar sewa,
utility dan koleksi-koleksi tak berharga. Pengembangan website sendiri dengan
hanya Rp.300.000 per bulan tanpa pengetahuan teknis. Perusahaan yang membantu
anda untuk mendaftarkan Domain Anda akan menyediakan Template Online, Hosting
Website diserver menyediakan beberapa alamat email.
6. Join dengan pemilik bisnis lain untuk mempromosikan bisnis
anda. Berpartner dengan pemilik bisnis yang masih related adalah salah satu
tehnik marketing yang termurah dan termudah.
7. Mulai memasarkan ke pasar yang lain. Bila target pelanggan
kamu adalah remaja, mulailah arahkan kepada mahasiswa. Kalau target market anda
adalah ibu2 pekerja. Strategi yang lain adalah dengan menggunakan produk
berorientasi retail dan menjualnya secara wholesale. Contoh, Catering yang
menjual makanan ringan misalnya menjual kue-kue kering dan basah, dan dapat
menghubungi perusahaan kue local untuk menjual kepadanya secara wholesale.
Walaupun harga yang ditetapkan lebih murah, namun akan memperoleh pendapatan yang
lebih konsisten.
8. Carilah cara baru dan berbeda untuk memasarkan bisnis anda
melalui Email Newsletter atau menjadi pembicara tamu atau pembicara di suatu
instansi. Pada dasarnya memasarkan bisnis tidak perlu menggunakan media yang
membutuhkan biaya mahal untuk memasang iklan, kita dapat menggunakan Teknologi
Informasi yang mulai berkembang diantaranya seperti Blog, informasi melalui
Face Book, dan lain-lain.
9. Kembangkan ke lokasi lain. Ini bisa dengan menyewa Virtual
office di Pusat Bisnis atau Menyewa bersama pemilik UKM lainnya. Ada peluang
untuk mendirikan kantor sementara, ketika anda membutuhkan suatu pengembangan
tertentu. Seperti menyewa Temporary Office dll.
10.Pertimbangkan untuk mengembangkan bisnis anda dengan jalan
Waralaba atau Peluang Bisnis.
D. TINGKATAN DALAM PENGEMBANGAN USAHA
1.Tingkat Produk .
Pada level produk pengembangan usaha berarti
mengembangkan produk atau teknologi baru.
Meskipun tingkat pengembangan dapat berbeda dari perusahaan ke
perusahaan.Tingkat perkembangan usaha dibagi menjadi satu kategori
yaitu :
* Perkembangan incremental
Perkembangan Incremental adalah perkembangan yang meningkatkan fungsi yang ada platform atau teknologi, sementara pengembangan mengganggu atau terputus-putus benar-benar hal baru yang dikembangkan dari awal.Misalnya dari pembangunan berkelanjutan adalah tambahan ekstensi untuk produk yang sudah ada seperti baru baru ini untuk sampo, kamera digital dengan pixel 5MIO untuk ponsel.Dalam kedua kasus platform ponsel, shampo dan mobile tetap sama.
* Perkembangan incremental
Perkembangan Incremental adalah perkembangan yang meningkatkan fungsi yang ada platform atau teknologi, sementara pengembangan mengganggu atau terputus-putus benar-benar hal baru yang dikembangkan dari awal.Misalnya dari pembangunan berkelanjutan adalah tambahan ekstensi untuk produk yang sudah ada seperti baru baru ini untuk sampo, kamera digital dengan pixel 5MIO untuk ponsel.Dalam kedua kasus platform ponsel, shampo dan mobile tetap sama.
2. Tingkat Komersial .
Dalam contoh bentuk
pengembangan usaha di tingkat komersial berarti prospeksi murni et Dur. Ini
berarti berburu pelanggan baru di segmen pasar yang baru. Dengan demikian
pekerjaan ini memerlukan individu secara psikologis yang kuat dan yang sangat
didorong mampu menangani banyak masalah.Tingkat berikutnya dari pengembangan
usaha komersial adalah saluran atau setup
organisasi penjualan. Saluran atau organisasi penjualan dapat terdiri dari
mitra , agen seperti, distributor, pemegang lisensi,franchisee, atau
cabang anda sendiri nasional atau internasional.Dan terakhir tingkat
pengembangan usaha komersial adalah tingkat rantai nilai.
Pada pengembangan rantai nilai tingkat usaha adalah tentang mengembangkan penawaran produk secara keseluruhan akan menemukan jenis pengembangan usaha / bisnis di perusahaan – perusahaan teknologi yang telah mengembangkan platform yang harus diintegrasikan atau dikombinasikan dengan teknologi lain atau platform untuk membentuk seluruh produk. Sebuah seluruh produk umumnya terdiri dari beberapa teknologi untuk membuatnya menjadi hidup.Sebuah teknologi pada umumnya tidak dikembangkan oleh satu perusahaan tapi bersumber dari orang lain yang bertujuan untuk menghemat waktu dalam proses usaha .
Pada pengembangan rantai nilai tingkat usaha adalah tentang mengembangkan penawaran produk secara keseluruhan akan menemukan jenis pengembangan usaha / bisnis di perusahaan – perusahaan teknologi yang telah mengembangkan platform yang harus diintegrasikan atau dikombinasikan dengan teknologi lain atau platform untuk membentuk seluruh produk. Sebuah seluruh produk umumnya terdiri dari beberapa teknologi untuk membuatnya menjadi hidup.Sebuah teknologi pada umumnya tidak dikembangkan oleh satu perusahaan tapi bersumber dari orang lain yang bertujuan untuk menghemat waktu dalam proses usaha .
3. Tingkat Korporasi .
Bila
organisasi harus memutuskan apakah akan membuat atau membeli kompetensi
organisasi tertentu Kemudian memasuki bidang pengembangan bisnis perusahaan .
Fokusnya adalah bukan pada produk maupun komersial tingkat tetapi pada
korporasi tingkatan usaha.
4.Tingkat keamanan dalam proses penjualan
barang
Menjual produk dengan harga yang terjangkau dan memiliki kualitas yang baik.
Menjual produk dengan harga yang terjangkau dan memiliki kualitas yang baik.
Aspek – Aspek Yang Diperhatikan Dalam Mengembangkan Usaha
Pengembangan usaha yang terdiri dari aspek strategi ,
manajemen pemasaran, dan penjualan, seperti :
1.Aspek strategi
a.Meneliti jenis usaha baru dengan penekanan pada
mengidentifikasi kesenjangan (yang ada dan / atau diharapkan) oleh konsumen .
b.Menciptakan pasar baru .
c.Menciptakan produk baru dengan karakteristik yang
menarik konsumen
2.Aspek manajemen pemasaran
a.Menembus dan menguasai pangsa pasar .
b.Mengolah situasi / peluang pasar yang ada
dengan teliti.
c.Memasarkan produk dengan jaringan yang luas seperti
impor produk ke luar negeri.
d.Membuat strategi pemasaran yang dapat membuat konsumen
membeli produk kita , seperti memasang iklan , brosur, dan lain-lain.
3.Aspek penjualan
a.Memberikan saran tentang perancangan dan menegakkan
kebijakan penjualan dan proses tindak lanjut penjualan .
b.Banyak volume produk yang akan dijual.
D. Masalah-masalah dalam suatu
Pengembangan Usaha
Adapun analisa
masalahnya adalah
1. Faktor
kurangnya permodalan
Permodalan merupakan faktor utama yang
diperlukan untuk mengembangkan suatu unit usaha. Kurangnya permodalan UKM, oleh
karena pada umumnya usaha kecil dan menengah merupakan usaha perorangan atau
perusahaan yang sifatnya tertutup, yang mengandalkan modal dari si pemilik yang
jumlahnya sangat terbatas, sedangkan modal pinjaman dari bank atau lembaga
keuangan lainnya sulit diperoleh karena persyaratan secara administratif dan
teknis yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi
2. Kesulitan dalam pemasaran produk
Kesulitan
memasarkan produk dapat berakibat berlebihnya penyimpana prodik di gudana atau
over produk. Sehingga tidak ada pemasukkan bagi si pengusaha.
3. Persaingan usaha yang semakin ketat
Persaingan
usaha yang semakin ketat mendesak para pengusaha bersaing dengan pengusaha
lainnya , hal ini jika tidak diantisipasi maka pengusaha yang kalah bersaing
akan mengalami gagal produk .
4. Kesulitan bahan baku
Kesulitan
dalam bahan baku adalah faktor yang sangat vital dalam proses pengembangan
usaha . Jika tidak ada bahan baku maka akan dipastikan secara perusahaan tidak
bisa melakukan kegitan usahanya.
5. Kurangnya
keahlian teknis dan tenaga ahli
Seorang enterpreneur membutuhkan tim kerja dan spesialisasi untuk
mengembangkan perusahaannya. Untuk itu, seorang enterpreneur harus terus
berinvestasi pada manusia untuk membesarkan perusahaan.
Ia mencontohkan PT Astra International Tbk. Astra fokus
dalam manajerial sumber daya manusia, sehingga apa pun bisnis Astra, dapat
berkembang. "Awalnya, Astra hanya bisnis perakitan mobil. Tapi, sekarang
bisnisnya di mana-mana, dari sawit hingga air bersih," kata Poltak dalam
Enterpreneur Festival di Jakarta, Jumat 22 Juni 2012.
6. Pemasaran
Bargaining Power pengusaha kecil dalam berhadapan dengan pengusaha besar selalu lemah, utamanya berkaitan dengan penentuan harga dan system pwmbayaran, serta pengaturan tata letak produk usaha kecil di department store dan supermarket.
6. Pemasaran
Bargaining Power pengusaha kecil dalam berhadapan dengan pengusaha besar selalu lemah, utamanya berkaitan dengan penentuan harga dan system pwmbayaran, serta pengaturan tata letak produk usaha kecil di department store dan supermarket.
Asosiasi pengusaha atau profesi belum
berperan dalam mengkoordinasi persaingan tidak sehat antar usaha sejenis.
Informasi untuk memasarkan produk di dalam
maupun di luar negeri masih kurang, misalnya tentang produk yang diinginkan,
siapa pembeli, tempat pembelian atau potensi pasar, tata cara memasarkan produk
serta tender pekerjaan utamanya pada usaha jasa.
7. Bahan
Baku
Supply bahan baku kurang memadai dan berfluktuasi, antara lain karena adanya kebijakan ekspor dan impor yang berubah-ubah, pembeli besar yang menguasai bahan baku,keengganan pengusaha besar untuk membuat kontrak dengan pengusaha kecil
Supply bahan baku kurang memadai dan berfluktuasi, antara lain karena adanya kebijakan ekspor dan impor yang berubah-ubah, pembeli besar yang menguasai bahan baku,keengganan pengusaha besar untuk membuat kontrak dengan pengusaha kecil
Harga bahan baku masih terlalu tinggi dan
berfluktuasi karena struktur pasar bersifat monopolistik atau dikuasai pengusaha
pasar.
Kualitas bahan baku rendah, antara lain
karena adanya standardisasi dan manipulasi kualitas bahan baku.
Sistem pembelian bahan baku secara tunai
menyulitkan pengusaha kecil, sementara pembayaran penjualan produk umumnya
tidak tunai.
8. Teknologi
Tenaga
kerja terampil sulit diperoleh dan dipertahankan, antara lain karena lembaga
pendidikan dan pelatihan kurang dapat menghasilkan tenaga terampil yang sesuai
dengan kebutuhan pengusaha kecil.
Akses dan informasi sumber teknologi masih
kurang dan tidak merata, sedangkan upaya penyebarluasan masih kkurang gencar.
Spesifikasi peralatan yang sesuai dengan
kebutuhan (teknologi tepat guna) sukar diperoleh.
Lembaga independent belum ada dan belum
berperan, khususnya lembaga yang mengkaji teknologi yang ditawarkan oleh pasar
kepada pngusaha kecil, sehingga teknologi ini tidak dapat dimanfaatkan secara
optimum.
Peranan instansi pemerintahan, non
pemerintahan dan perguruan tinggi dalam mengidentifikasi, menemukan,
menyebarluaskan dan melakukan pembinaan teknis tentang teknologi baru atau
teknologi tepat guna bagi pengusaha kecil masih kurang intensif.
9. Manajemen
Pola manajemen yang sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangan usaha sulit ditmukan, antara lain karena pengetahuan dan manajerial skill pengusaha kecil relative rendah. Akibatnya, pengusaha kecil belum mampu menyusun strategi bisnis yang tepat.
Pola manajemen yang sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangan usaha sulit ditmukan, antara lain karena pengetahuan dan manajerial skill pengusaha kecil relative rendah. Akibatnya, pengusaha kecil belum mampu menyusun strategi bisnis yang tepat.
Pemisahan antara manajemen keuangan
perusahaan dan keluarga atau rumah tangga belum dilakukan, sehingga pengusaha
kecil mengalami kesulitan dalam mengontrol atau mengatur cash flow, serta dalam
membuat perencanaan dan laporan keuangan.
10. Birokrasi
Perizinan
tidak transparan, mahal, berbelit-belit, diskriminatif, lama dan tidak pasti,
serta terjadi tumpang tindih vertical (antara pusat daerah) dan horizontal
(antar instansi daerah). Penegakan dan pelaksanaan hukum dan berbagai
ketentuan masih kurang serta cenderung kurang tegas. Pengusaha kecil
dan asosiasi usaha kecil kurang dilibatkan dalam perumusan kebijakan tentang
usaha kecil. Pungutan atau biaya tambahan dalam pengurusan perolehan
modal dari dana penyisihan laba BUMN dan sumber modal lainnya yang cukup
tinggi. Mekanisme pembagian kuota ekspor tidak mendukung busaha kecil
untuk mampu mengekspor produknya. Banyak pungutan yang seringkali
tidak disertai dengan pelayanan yang memadai.
11. Infrastruktur
Listrik,
air dan telepon bertarif mahal dan sering menghadapi gangguan disamping
pelayanan petugas yang kurang baik.
Kurangnya prasarana yang memadai seperti
jalan, listrik, telepon, air, serta fasilitas penanganan limbah dan gangguan.
12. Kemitraan
Kemitraan
antara usaha kecil dan usaha menengah dan besar dalam pemasaran dan sistem
pembayaran, baik produk maupun bahan baku, dirasakan belum bermanfaat.
Kemitraan antara usaha kecil dengan usaha
menengah dan besar dalam transfer teknologi masih kurang.
13. Pengembangan
Produk
Poltak
menjelaskan, banyak pebisnis pemula salah dalam menentukan bisnis yang akan
diterjuni. Kebanyakan kegagalan pengusaha adalah membuat produk yang tidak
dibutuhkan masyarakat. Ia memberi saran agar membuat produk "demand
driven", yaitu produk-produk yang dibutuhkan masyarakat.
Poltak mencontohkan bagaimana Hewlett-Packard terus
meluncurkan produk-produk yang dibutuhkan masyarakat, karena adanya masukan dan
saran dari masyarakat. Pengembangan produk penting untuk keberlangsungan
perusahaan.
14. Memetakan Kompetisi
14. Memetakan Kompetisi
Poltak
menyarankan agar setiap calon pengusaha untuk melakukan riset SWOT (kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman) dan terus mengawasi para pesaing. Penyusunan
rencana sangat penting bila kompetisi terus terjadi.
Salah satu contoh perusahaan yang tidak
melakukan perencanaan yang baik adalah Kodak. "Kodak penemu foto digital
pertama dan kuat di fotografi. Namun, karena mereka kuat menjadi tidak waspada
disalip kompetitor, sehingga Kodak bangkrut tahun lalu," kata analis pasar
modal ini.
15. Permintaan
Pelanggan
adalah raja. Untuk itu, seorang enterpreneur harus menentukan siapa yang
menjadi prioritas atas produk yang dijual. Penentuan segmentasi ini untuk
mengetahui karakteristik pelanggan. Poltak mencontohkan Wal-Mart yang
memposisikan untuk pelanggan kelas bawah dengan menyediakan barang-barang
generik dan dengan harga paling murah. Positioning ini membuat demand Wal-Mart
menjadi elastis. Saat
ekonomi bagus, masyarakat kelas bawah
belanja di Wal-Mart, dan saat ekonomi sulit, masyarakat kelas atas juga ikut
belanja di Wal-Mart.
16. Pricing
Penentuan harga
merupakan hal yang paling sulit ditentukan oleh seorang yang baru terjun dalam
dunia bisnis. Menurut dia, harga yang telah ditentukan harus dapat berubah
menyesuaikan situasi perekonomian, atau berinovasi dengan menciptakan produk
baru yang terjangkau. Unilever, lanjutnya, merupakan contoh yang bagus. Produk
Unilever sangat kuat di konsumen kelas atas. Namun, dengan strategi brilian,
Unilever juga dapat menjangkau kelas bawah dengan membuat kemasan sachet.
"Ketika produk dikecilkan, ternyata
margin lebih besar produk normal," katanya.
17. Siklus
Penjualan
Seorang
pengusaha pemula harus memperhatikan siklus penjualan produknya, apakah tahan
lama atau tidak. Enterpreneur juga harus memperhatikan lamanya suatu produk di
pasaran dengan terus berinovasi mengeluarkan produk-produk baru. Sebagai
contoh, Nokia terus mengeluarkan produk baru setiap tujuh bulan, sehingga para
pesaing tidak dapat mengejar inovasi yang dilakukan Nokia. "Sayangnya,
masalah Nokia cuma operating system yang tetap bertahan dengan Symbian yang
tidak terbuka seperti Android," katanya.
18. Pengelola berbeda
dalam usaha
Contoh
jika dalam usaha bersama antar pengelola membuat fungsi dan hak dalam
menjalankan roda usaha ,sering terjadi berbeda pandangan dalam mengambil
keputusan.
19. Stok
Dalam
usaha perdagangan eceran atau grosir jika membeli stok yang lokasinya jauh dari
tempat usaha sering terjadi keterlambatan dan membuat stok kurang lengkap dan
dapat menghambat pemasukan.
20. Biaya
Awal
Biaya
awal yang tinggi adalah biaya untuk operasional dan perputaran awal .bisa
diartikan bahwa belum ada strategi keuangan dalam pengertian improvisasi
anggaran dan belanja.
Kesimpulan dari bacaan kedua ini adalah :
Modal dapat diperoleh bukan hanya
dari dalam tetapi bisa juga dari luar seperti dari pinjaman bank , hibah , dan
sebagainya.dapat membuat
saluran pemasaran yang luas seperti memasarkan barang tidak hanya di dalam
negeri saja tetapi jika bisa diekspor ke luar negeri. Dengan begitu produk kita
akan mlebih mudah dikenal oleh masyarakat. Menerapkan
strategi usaha diantaranya seperti yang telah dibahas sebelumnya seperti
menerapkan strategi penjualan contonhnya membuat diversikiasi produk ,
menemukan produk baru dan sebagainya.Membuat
lokasi usaha dengan mempertimbangkan mudahnya memperoleh suatu bahan baku untuk
mengembangkan usaha atau dengan kata lain memilih lokasi yang strategis dalam
usaha. Merekrut
tenaga ahli dengan cara melakukan seleksi yang ketat kepada calon pelamar di
perusahaan anda , dengan demikian anda bisa mendapatkan tenaga yang benar –
benar ahli dibidangnya .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar