Senin, 06 Juni 2016

ETOS KERJA WIRAUSAHA

BACAAN 1

A. Definisi Etos Kerja

Menurut Gregory (2003) sejarah membuktikan negara yang dewasa ini menjadi negara maju, dan terus berpacu dengan teknologi/informasi tinggi pada dasarnya dimulai dengan suatu etos kerja yang sangat kuat untuk berhasil. Maka tidak dapat diabaikan etos kerja merupakan bagian yang patut menjadi perhatian dalam keberhasilan suatu perusahaan, perusahaan besar dan terkenal telah membuktikan bahwa etos kerja yang militan menjadi salah satu dampak keberhasilan perusahaannya. Etos kerja seseorang erat kaitannya dengan kepribadian, perilaku, dan karakternya. Setiap orang memiliki internal being yang merumuskan siapa dia. Selanjutnya internal being menetapkan respon, atau reaksi terhadap tuntutan external. Respon internal being terhadap tuntutan external dunia kerja menetapkan etos kerja seseorang (Siregar, 2000 : 25)

Etos berasal dari bahasa yunani ethos yakni karakter, cara hidup, kebiasaan seseorang, motivasi atau tujuan moral seseorang serta pandangan dunia mereka, yakni gambaran, cara bertindak ataupun gagasan yang paling komprehensif mengenai tatanan. Dengan kata lain etos adalah aspek evaluatif sebagai sikap mendasar terhadap diri dan dunia mereka yang direfleksikan dalam kehidupannya (Khasanah, 2004:8).

Menurut Geertz (1982:3) Etos adalah sikap yang mendasar terhadap diri dan dunia yang dipancarkan hidup. Sikap disini digambarkan sebagai prinsip masing-masing individu yang sudah menjadi keyakinannya dalam mengambil keputusan .

Menurut kamus Webster, etos didefinisikan sebagai keyakinan yang berfungsi sebagai panduan tingkah laku bagi seseorang, sekelompok, atau sebuah institusi (guiding beliefs of a person, group or institution).

Menurut Usman Pelly (1992:12), etos kerja adalah sikap yang muncul atas kehendak dan kesadaran sendiri yang didasari oleh sistem orientasi nilai budayaterhadap kerja. Dapat dilihat dari pernyataan di muka bahwa etos kerja mempunyai dasar dari nilai budaya, yang mana dari nilai budaya itulah yang membentuk etos kerja masing-masing pribadi.

Etos kerja dapat diartikan sebagai konsep tentang kerja atau paradigma kerja yang diyakini oleh seseorang atau sekelompok orang sebagai baik dan benar yang diwujudnyatakan melalui perilaku kerja mereka secara khas (Sinamo, 2003,2).

Menurut Toto Tasmara, (2002) Etos kerja adalah totalitas kepribadian dirinya serta caranya mengekspresikan, memandang, meyakini dan memberikan makna ada sesuatu, yang mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih amal yang optimal sehingga pola hubungan antara manusia dengan dirinya dan antara manusia dengan makhluk lainnya dapat terjalin dengan baik. Etos kerja berhubungan dengan beberapa hal penting seperti:

a. Orientasi ke masa depan, yaitu segala sesuatu direncanakan dengan baik, baik waktu, kondisi untuk ke depan agar lebih baik dari kemarin.
b. Menghargai waktu dengan adanya disiplin waktu merupakan hal yang sangat penting guna efesien dan efektivitas bekerja.
c. Tanggung jawab, yaitu memberikan asumsi bahwa pekerjaan yang dilakukan merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan ketekunan dan kesungguhan.
d. Hemat dan sederhana, yaitu sesuatu yang berbeda dengan hidup boros, sehingga bagaimana pengeluaran itu bermanfaat untuk kedepan.
e. Persaingan sehat, yaitu dengan memacu diri agar pekerjaan yang dilakukan tidak mudah patah semangat dan menambah kreativitas diri.

Secara umum, etos kerja berfungsi sebagai alat penggerak tetap perbuatan dan kegiatan individu sebagai seorang pengusaha atau manajer. Menurut A. Tabrani Rusyan, (1989) fungsi etos kerja adalah:
(a) pendorang timbulnya perbuatan
(b) penggairah dalam aktivitas
(c) penggerak, seperti; mesin bagi mobil, maka besar kecilnya motivasi yang akan menentukan cepat lambatnya suatu perbuatan.

B. Cara Menumbuhkan Etos Kerja :

1. Menumbuhkan sikap optimis :
- Mengembangkan semangat dalam diri
- Peliharalah sikap optimis yang telah dipunyai
- Motivasi diri untuk bekerja lebih maju

2. Jadilah diri anda sendiri :
- Lepaskan impian
- Raihlah cita-cita yang anda harapkan

3. Keberanian untuk memulai :
- Jangan buang waktu dengan bermimpi
- Jangan takut untuk gagal
- Merubah kegagalan menjadi sukses

4. Kerja dan waktu :
- Menghargai waktu (tidak akan pernah ada ulangan waktu)
- Jangan cepat merasa puas

5. Kosentrasikan diri pada pekerjaan :
- Latihan berkonsentrasi
- Perlunya beristirahat

6. Bekerja adalah sebuah panggilan Tuhan (Khasanah, 2004)

C. Aspek Kecerdasan yang Perlu Dibina dalam Diri, untuk Meningkatkan Etos Kerja :
1. Kesadaran : keadaan mengerti akan pekerjaanya.
2. Semangat : keinginan untuk bekerja.
3. Kemauan : apa yang diinginkan atau keinginan, kehendak dalam bekerja.
4. Komitmen : perjanjian untuk melaksanakan pekerjaan (janji dalam bekerja).
5. Inisiatif : usaha mula-mula, prakarsa dalam bekerja.
6. Produktif : banyak menghasilkan sesuatu bagi perusahaan.
7. Peningkatan : proses, cara atau perbuatan meningkatkan usaha, kegiatan dan sebagainya dalam bekerja.
8. Wawasan : konsepsi atau cara pandang tentang bekerja.(Siregar, 2000, p.24)

Kesimpulan dari bacaan pertama ini adalah :
Etos berasal dari bahasa Yunani (etos) yang memberikan arti sikap, kepribadian,watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu. Sikap ini tidak saja dimiliki olehindividu, tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat . Dalam kamus besar bahasaIndonesia etos kerja adalah semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinanseseorang atau suatu kelompok.Etos kerja sangat berpengaruh pada keberhasilan seseorang. Demikian jugakesuksesan dalam pendidikan. Dengan etos kerja yang tinggi diharapkan seseorangmenjadi cakap, kreatif, mandiri dan bertanggung jawab, terutama pada dirinyasendiri.


BACAAN 2

Etos kerja dikalangan wirausaha

A. Makna Bekerja Dalam Kehidupan Manusia :

1) Kebersamaan atau memberi secara timbal balik

2) Mengandung fungsi social

3) Sumber status atau jenjang dalam masyarakat

4)  Bersifat pribadi

B. Tipe orang yang berhasil pengejar sukses :
  
1) Mengenal diri sendiri

2) Mempunyai keahlian khusus atau vak tertentu

3) Kemauan dan kesediaan untuk belajar terus dan bekerja keras

4) Memiliki kekayaan berupa kekayaan mental, spiritual dan material

5) Mengetahui dan memperhatikan hambatanyang ada dan hambatan yangmungkin terjadi

6)  Memiliki kepribadian unggul

 C. Tangga kesibukan wirausaha

1) Mengabdi dan bekerja kepada orang lain untuk medapat imbalan

2) Menciptakan kesibukan sendiri untuk memperoleh prestasi atau keuntungan

3) Bekerjasama dan memperbanyak kesibukan untuk memperoleh keuntungan yanglebih besar

4) Menciptakan kesibukan lapangan kerja bagi orang lain

5) Memberikan sumbangan untuk memajukan lingkungannya.

D. Secara garis besar tangga kesibukan/usaha meliputi :

1) Kerja pada orang lain atau badan lain dalam arti mencari uang (nafkah).

2) Mencari kerja, bagi mereka yang sekalipun sudah mampu mencari uanguntuk sekedar nafkahnya masih memerlukan pekerjaan lain sebagai hasiltambahan.

3) Berdiri di atas kaki sendiri (berdikari) dalam arti menciptkan kesibukansendiri dengan tidak menggantungkan nafkah pada orang lain. Dalam halini memasauki tahap mencari untung dan bukan sekedar mencarinafkahnya pada orang lain. Dalam hal ini orang memasuki tahap mencariuntung dan bukan sekedar mencari nafkah.

4) Berdikari dalam kerjasama atau kerjasama tetapi berdikari. Dalam hal iniorang mulai menyadari bahwa keuntungan akan lebih besar bilamanadiusahakan dengan suatu kerjasama. Sehubungan dengan hal ini orangtidak lagi sekadar mencari untung , tetapi mencari kesibukan karena sadar
semakin sibuk semakin besar pula penghasilan. Itulah sebabnya orangbersedia sibuk 12 jam sehari.

5) Kesibukan yang semakin meningkat membawa orang menjadi lebihmungkin untuk ikut berkontribusi dalam memajukan lingkungan

.Jiwa semangat wirausaha

E. Jiwa semangat wirausaha

1) Pengambilan inisiatif 

2) Mengorganisasi dan mengorganisasi kembali mekanisme sosial danekonomi untuk mengubahsumber daya dan siatuasi pada perhitunganpraktis.

3) Penerimaan terhadap resiko dan kegagalan. 

4) Kewirausahaan meliputi proses yang dinamis sehingga dengan demikiantimbul pengertian baru dalam kewirausahaan yakni sebuah prosesmengkreasikan dengan menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melaluiusaha keras dan waktu yang tepat dengan memperkirakan danapendukung fisik, resiko sosial, dan akan menerima reward yang berupakeuangan dan kepuasaan serta kemandirian persona

Kesimpulan dari bacaan kedua ini adalah :

Kesimpulannya, etos adalah sikap yang tetap dan mendasar yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah dalam pola hubungan antara manusia dengan dirinya dan diluar dirinya . 
Dari keterangan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa kata etos berarti watak atau karakter seorang individu atau kelompok manusia yang berupa kehendak atau kemauan yang disertai dengan semangat yang tinggi guna mewujudkan sesuatu keinginan atau cita-cita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar