Minggu, 24 April 2016

Strategi Pemasaran dalam Kewirausahaan

Bacaan 1
Strategi Pemasaran dalam Kewirausahaan
   1.      Strategi
Strategi adalah rencana yang dibuat untuk meminimalisir suatu kegiatan, baik itu kegiatan sehari-hari yang berhubungan dengan kehidupan atau kerja. Dalam strategi juga kita sering menghadapi kendala/ujian. Walaupun strategi kita sudah sangat baik dan penuh konsep, tapi kendala itu datang secara tiba-tiba dan kita pun tidak tahu dari mana asalnya.
Strategi pemasaran harus berfokus pada apa yang telah kita rencanakan. tetapi bagaimanakah cara pengolahan terbaik yang bisa kita tawarkan kepada konsumen sehingga konsumen tertarik akan barang dagangan yang kita buat. Apakah dari segi kemasan? Atau bisa juga dari kebersihan yang diprioritaskan. Itu semua harus mempunyai strategi yang sangat sempurna dan baik. Bila strategi yang digunakan salah ataupun tidak sesuai dengan semestinya, niscaya perusahaan yang kita buat akan mengalami kebangkrutan.
2.      Pemasaran
Swastha dan Irawan (2008:29) menyatakan, bahwa “pemasaran sebagai sebuah disiplin ilmu pengetahuan yang berupaya meletakkan asumsi-asumsi yang dapat digunakan dalam menciptakan nilai optimal bagi stakeholders dari waktu ke waktu”. Assauri, Sofjan (2007) menyatakan bahwa “pemasaran akan lebih optimal apabila marketer perlu memiliki dukungan yang kuat tentang pemahan dari cara yang paling efektif dan efisien” dalam melaksanakan kegiatan pemasaran berdasarkan pemikiran strategis yang disusun dalam rencana keseluruhan yang menggambarkan semua aktivitas pemasaran akan dilakukan, ditentukan dengan ukuran waktu tertentu meliputi: proyeksi produksi, harga, target keuntungan, promosi, penjualan, dan anggaran pengeluaran untuk biaya aktivitas pemasaran untuk mencapai sasaran dan tujuan pemasaran yang diinginkan.
Pemasaran disini cakupannya luas, bisa pemasaran dalam dan luar negeri sesuai para konsumen yang membutuhkannya. Dalam pemasarana seorang manager/pimpinan haruslah turun dan terjun langsung ke lapangan. Dengan terjun langsung ke lapangan tidak menutup kemungkinan akan tahu tentang pasaran yang terbaru (up to date). Serta bisa meninjau produk-produk yang dibuat oleh orang laian.
      3.      Kewirausahaan
  Beberapa pengertian dari kewirausahaan adalah sebagai berikut.:
1.            Proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disetai modal dan resiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi.
2.            Kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan (peluang) bisnis serta kemampuan mengoptimalisasikan sumber daya dan mengambil tindakan serta bermotivasi tinggi dalam mengambil resiko dalam rangka mensukseskan bisnisnya.
3.            Proses kemanusiaan yang berkaitan dengan kreatifitas dan inovasi dalam memahami peluang, mengorganisasi sumber-sumber, mengelola sehingga peluang itu terwujud menjadi usaha yang menghasilkan laba atau nilai untuk jangka waktu yang lama.
4.            Kegiatan meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen, menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, menentukan tingkat harga, mempromosikan aagar produk dikenal oleh konsumen, dan mendistribusikan produk ke tempat konsumen.

 4.      Strategi Pemasaran dalam Kewirausahaan
Strategi pemasaran dalam kewirausahaan yang baik adalah dengan memperhatikan kebutuhan serta keinginan konsumen, bukan sekedar menjual barang dan jasa yang bisa diproduksi. Strategi pemasaran tidak mengutamakan mencari laba sebanyak-banyaknya. Tetapi bagaimana memproduksikan barang yang diproduksi oleh kita menarik para konsumen dan menggunakan produk yang dibuat oleh kita. Apabila kita bergerak pada bidang jasa, seperti privat/bimbel (bimbingan belajar) maka yang kita harus jaga adalahprofesionalisme dari pada bidang jasa tersebut. Walaupun dibidang lainnya masih ada, akan tetapi alangkah baiknya yang diutamakan adalah profesionalisme. Karena bilaprofesionalisme itu tidak ada pada bidang jasa yang kita dirikan, saya yakin bidang jasa yang kita buat akan mengalami gulung tikar.
Adapun jenis-jenis dari strategi pemasaran sebagai berikut: Market leader, market challenger, market follower, dan market nicher. Selain dari itu ada juga strategi “Top-down” dan “Bottom-up”. Yang akan dibahas pada makalah ini adalah perbedaan anata strategi “Top-down” dengan strategi “Bottom-up”.
Marcati (2007) mengemukakan bahwa pendekatan “Top-down” ke pasar dengan tahapan segmentasi, posisioning dan target pasar. Seorang wirausaha yang sukses mampu mentargetkan konsumen tertentu, melalui tiga tahap proses segmentasi, posisioning dan target pasar. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha kecil yang sukses menjalankan proses targeting “Bottom-up” ketika organisasi mengawalinya dengan melayani kebutuhan sedikit konsumen dan kemudian memperluas basisnya secara bertahap dengan pengalaman dan sumberdaya yang memungkinkan.
Manajer-pemilik mendeskripsikan proses targeting dengan tahapan sebagai berikut: (a) Identifikasi peluang pasar: Peluang pasar dari bentuk produk dan jasa, diuji melalui uji coba di pasar, yang didasarkan pada harapan intuitif dari entrepreneur. (b) Daya tarik basis konsumen awal. Seorang wirausaha sering melakukan kontak reguler dengan konsumen dan mampu mengetahui preferensi dan kebutuhannya. (c) Ekspansi melalui konsumen yang sama tapi lebih banyak. Seorang wirausaha memperluas basis konsumen awalnya dengan mencari lebih banyak konsumen dengan profil sama melalui pemasaran berita dari mulut ke mulut dan tidak melalui penelitian formal dan pemasaran proaktif.
Menurut saya, kesimpulan dari bacaan Pertama ini adalah Strategi pemasaran dalam kewirausahaan yang baik adalah dengan memperhatikan kebutuhan serta keinginan konsumen, bukan sekedar menjual barang dan jasa yang bisa diproduksi. Strategi pemasaran tidak mengutamakan mencari laba sebanyak-banyaknya. Tetapi bagaimana memproduksikan barang yang diproduksi oleh kita menarik para konsumen dan menggunakan produk yang dibuat oleh kita. Apabila kita bergerak pada bidang jasa, seperti privat/bimbel (bimbingan belajar) maka yang kita harus jaga adalah profesionalisme dari pada bidang jasa tersebut. Walaupun dibidang lainnya masih ada, akan tetapi alangkah baiknya yang diutamakan adalah profesionalisme. Karena bilaprofesionalisme itu tidak ada pada bidang jasa yang kita dirikan, saya yakin bidang jasa yang kita buat akan mengalami gulung tikar.

Bacaan 2
Strategi / Aspek Pemasaran dalam Kewirausahaan
Dalam menjalankan aktivitas usahanya, setiap perusahaan baik yang bergerak dalam bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh keuntungan. Selain itu juga perusahaan ingin memberikan kepuasan kepada konsumen atas produk yang dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur atas keberhasilan yang diperoleh perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas, dan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Untuk mencapai pemasaran yang tepat dan efektif yang harus diterapkan perusahaan salah satunya adalah dilihat dari cara pemasarannya. Hal tersebut penting karena cara pemasaran merupakan salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam memilih suatu produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh konsumen, maka perusahaan tersebut akan kehilangan banyak kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia. Pemasaran merupakan salah satu ilmu yang telah lama berkembang, dan sampai pada saat sekarang ini pemasaran sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan untuk bisa bertahan di dalam pangsa pasar. oleh karena itu diperlukan metode pemasaran yang tepat untuk menentukan keberhasilan atau tidaknya dalam memasarkan produknya. Apabila metode yang dilaksanakan perusahaan tersebut mampu memasarkan produknya dengan baik, hal ini akan berpengaruh terhadap tujuan perusahaan.
 A. Pemasaran adalah kegiatan meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen, menghasilkan barang atau jasa, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa. Atau suatu kegiatan yang mengusahakan agar produk yang dipasarkannya itu dapat diterima dan disenangi oleh pasar. Ada beberapa aspek pemasaran yang bisa membantu suksesnya proses berwrausaha yang perlu diketahui diantanya yaitu sebagai berikut
1. Rencana pemasaran (marketing plan)
Sebelum menyusun marketing plan maka wirausaha harus mengetahui seluk beluk atau konsep-konsep pemasaran dan segala informasi telah dikumpulkan, maka seorang wirausaha baru menulis marketing plannya.
Untuk menyusun marketing plan maka perlu dijawab tiga pertanyaan berikut:
·         Where have we been ?
·         Where do we wan to go?
·         How do we get there (Hisrich-Peters, 1905: 139)
Pertanyaan di atas perlu diidentifikasi dan dijawab dari mana kita berangkat? Untuk itu harus diperhatikan latar belakang perusahaan, kekuatan dan kelemahan perusahaan, bagaimana keadaan persaingan, serta bagaimana peluang dan kendala yang dihadapi.
Kemudian kemana arah yang dituju? Disini perlu ditetapkan sasaran marketing untuk masa yang akan datang.
Lalu bagaimana mencapai sasaran itu? Disinilah perlu ditetapkan strategi pemasaran. Mungkin juga perlu dilakukan penelitian pemasaran. Anggaran belanja perlu disiapkan untuk pelaksanaan rencana ini.
2. Menyusun marketing plan
Format marketing plan tentu tidak sama pada semua perusahaan, karena kegiatan uasahanya berbeda. Akan tetapi, yang penting adalah core strategy-nya, marketing plan memuat hal-hal sebagai berikut:
1.    Analisis situasi (S.W.O.T)
2.    Tujuan pemasaran (marketing objectives)
3.    Strategi inti (core strategy)
4.    Jadwal pelaksanaan (action plan)
5.    Anggaran pemasaran (marketing budget)
6.    Kontrol (control)

3. Analisis (S.W.O.T)
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dalam suatu spekulasi bisnis. Yang dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan yang terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan ancaman baru.
4. Konsep A I D A + S
Didalam setiap kegiatan bisnis harus diusahakan agar wirausahawan memprhatikan konsep AIDA+S.
AIDA+S merupakan singkatan dari :
A         = Attention
I           = Interest
D         = Desire
A         = Action
S          = Satisfaction
Konsep ini berlaku untuk setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh bisnis ysng dapat menarik hati konsumen/langganan. Misalnya kegiatan membuat suatu produk yang memuaskan konsumen, kegiatan melayani konsumen pada sebuah pertokoan atau kegiatan-kegiatan lainnya.
Pertama kali konsumen berhubungan dengan perusahaan tertentu muncul terlebih dahulu perhatian (Attention) misalnya pada saat konsumen lewat didepan sebuah toko. Konsumen tersebut memperhatikan satu jenis barang yang dipajangkan dietalase toko. Kemudian konsumen tersebut timbul minatnya (Interest), lalu dia masuk ke dalam toko. Setelah masuk kedalam toko dia masuk mencari pelayan dan minta diambilkan barang yang dia ingini. Ini berarti keinginannya (Desire) makin meningkat. Kemudian dia menanyakan berapa harganya, lalu tawar-menawar, cocok harga, langsung dibayar di kas (Action). Setelah barang dibawa pulang ke rumah lalu dipakai (seandainya bentuk pakaian atau dimakan dalam bentuk makanan. Setelah barang tersebut dikonsumsi maka muncul dua keinginan konsumen tersebut puas atau tidak puas.
Tujuan dari setiap pemasaran ialah menimbulkan kepuasan bagi konsumen. Jika konsumen puas terhadap barang tersebut atau terhadap pelayanan toko tersebut maka konsumen akan melakukan pembelian ulang. Jika konsumen tidak puas maka dia tidak akan melakukan pembelian ulang dan akan memberikan reaksi negatif serta menginformasikan reaksi negatif itu kepada keluarganya, sahabatnya, sehingga, sehingga pemasaran produk tersebut tidak mencapai sasaran. Hal ini dapat menimbulkan kegagalan bagi perusahaan.
5. Wirausaha Harus Melaksanakan Konsep Pemasaran
Ada lima konsep yang berkembang yaitu konsep produksi (production consept), Konsep produk (product consept), konsep penjualan (selling cosept), konsep pemasaran (marketing consept), konsep sosial (sosietal consept). Evolusi yang terdapat dalam perkembangan kehidupan manajemen ialah :
 - Konsep Produksi (Production Consept)
Konsep produksi bertitik tolak dari anggapan, bahwa konsumen ingin produk yang harga murah dan mudah didapatkan dimana-mana,. Produsen yang menganut konsep ini, akan membuat produksi secara massal, menekankan biaya dengan efisiensi tinggi, sehingga harga pokok pabrik bisa ditekan dan harga jual lebih rendah dari saingan.

- Konsep Produk (Product Consept)
Pada saat barang masih langka di pasar, maka produsen memusatkan perhatian pada teknis pembuatan produk saja. Produsen belum memperhatikan selera konsumen. Produsen hanya membuat barang dengan to please onself, hanya menuruti bagaimana selera prosusen sendiri. Produsen hanya melihat kecermin, tidak melihat jendela. Orang melihat cermin hanya memperhatikanwajahnya saja, yaitu ia membuat barang yang cocok dengan kemauannya. Lain halnya dengan melihat jendela, berarti melihat orang yang berada di luar/di jalan, produsen memperhatikan orang lain.
- Konsep Penjualan (Selling Cosept)
Disini produsen membuat barang, kemudian harus menjual barang itu, denagn berbagai teknik promosi. Hal yang penting disini ialah adanya kegiatan promosi secara meksimal. Paham dari konsep ini aialah, konsumen pasti akan mau membeli barang, bila mereka dirangsang untuk membeli. Promosi besar-besaran adalah merupakan ciri khas dari selling concept.
- Konsep Pasar (Marketing Consept)
Disini produsen tidak sekedar membuat barang, tidak pula asal melancarkan promosi. Akan tetapi, produsen memusatkan perhatian pada perhatian konsumen, produsen memperhatikan needs dan wants dari konsumen. Dalam hal ini produsen tidak lagi melihat cermin tetapi dia meliahat jendela. Dengan melihat jendela berarti dia memeperhatikan orang yang berada diluar bagaimana gerak-gerik, perilaku, dan kebiasaan-kebiasaan, selera konsumen. Jadi produsen tidak hanya memperhatikan kebutuhan konsumen, tetapi juga memperhatikan apa keinginan konsumen. Konsumen tidak hanya sekedar membeli fisik barang, tetapi yang mengharapkan sesuatu dari barang itu, ini yang disebut dengan wants, yaitu ada sesuatu yang lain yang diharapkan setelah membeli barang tersebut. Jika ini dapat dipuaskan, maka kegiatanmerketing perusahaan akan mencapai sukses.
- Konsep Pemasaran Berwawasan Sosial (Sosial Concept) Responsibility
Tingkat orientasi pada rasa tanggung jawab sosial dan kemanusiaan,. Krena banyaknya kritik dan sorotan dari luar perusahaan, baik yang datang dari pemerintah, maupun dari masyarakat melalui lembaga konsumen, maka perusahaan harus memiliki rasa tanggung jawab moral, untuk melayani masyarakat sebaik-baiknya. Tanggung jawab sosial ini dalam artiluas, harus menghasilkan barang yang baik tidak merusak kesehatan masyarakat. Menggunakan seumber daya alam secara bertanggung jawab, selalu menjaga kebersihan air dan kebersihanudara dari ancaman polusi, mengurangi kebisingan oleh mesin pabrik. Smeua ini harus dalam rangka menciptakan suasana kehidupan yang baik dan tenteram dengan penuh rasa tanggung jawab tidak mementingkan keuntungan perusahhan semata.
6. Tiga Komponen Marketing Consept
Sasaran utama marketig konsept ialah kepuasan konsumen. Untuk mencapai sasaran tersebut, ada tiga komponen penting yaitu cutomer needs and wants, organizationally integrated marketing strategi and goals (Bygrave 1994:68). Inti dari marketing konsep ini ialah bukan membuat konsumen mengikuti keinginan produsen, tapi sebaliknya mengharuskan produsen memahami dan berusaha mengikuti selera konsumen.
Marketing mulai dengan pertanyaan apakah yang ingin dibeli oleh konsumen? Jawabannya adalah kepuasan. Konsumen mencari nilai dan terpenuhi keinginannya.
Komponen kedua yang membentuk marketing consept ialah organisasi yang terintegrasi, yang utuh. Walaupun bisnis sudah bertumbuh dari hanya beberapa orang pendiri telah memiliki ratusan karyawan, namun harus tetap satu arah yaitu customer focus. Semua orang dari segala bidang, harus mempunyai pandangan sama, langsungatau tidak langsung harus selalu membuat konsumen mempunyai persepsi yang baik terhadap perusahaan. Langkah-langkah yang agak filosofis ini memberikan fondasi yang kuat untuk mengembangkan customer oriented, dalam sebuah organisasi perusahaan.
Komponen ketiga ialah goal achievement. Memang tujuan perusahaan ialah meningkatkan volume penjualan, tapi jangan hanya menekankan penigkatan volume, juga harus membuat kegiatan marketing lebih efektif yang menunjang terhadap penjualan yang menguntungkan. Tujuannya lainnya ialah meningkatkan image terhadap perusahaan, dan memprluas marketing share.
Untuk mengimplementasikan marketing consept, maka perusahaan harus memiliki informasi yang lengkap tentang keinginan konsumen, agar produk yang dijual cocok dengan selera konsumen dan dapat terjual dengan sendirinya. Sekarang ini konsumen jauh beda denagn konsumen zaman dulu. Mereka sekarang ini sangat sensitif terhadap berbagai hal, seperti model, kualitas, harga, tempat belanja, layanan, dsb. Mereka ingin dilayani cepat dan lebih baik, jika tidak mereka akan lari kepenjual lain.
7. Mengutamakan Pelanggan
Lebih dari 35 tahun yang lalu Peter Drucker telah menyatakan bahwa tugas utama perusahaan adalah untuk menciptakan pelanggan. Pada saat ini perusahaan saling bersaing memperebutkan para pelanggan. Dalam situasi Buyer market (pembeli menjadi raja), perusahaan harus berjuang untuk mencari dan memelihara langganannya.
Untuk memelihara langganan maka tentu saja langganan harus memperoleh kepuasan melalui nilailebih yang diterimanya dibandingakan dengan uanag yang dia keluarkan untuk memperoleh sesuatu barang.
Artinya kepuasan adalah rasa senang, lega, atau kecewa pelanggan yang membandingkan kesannya terhadap produk atau jasa yang dia beli dihubungkan dengan manfaat yang dia harapkan.
Untuk menjaga kepuasan pelanggan tersebut meka perusahaan mencoba melakukan apa yang disebut dengan integrated marketing (pemasaran terpadu). Philip Kotler, (1997:23) menyatakan bahwa : When all the company’s departmen work together to serve the customer’s interests, the result is integrated marketing. Jadi integrated marketing ini berarti suatu keterpaduan diantara para karyawan secara bersama-sama ,memberikan pelayanan yang memuaskan kepada konsumen. Oleh sebabitu, seorang pemimpin perusahaan (seorang wirausaha) harus membanahi, mendidik para karyawannya agar semuanya mempunyai arah, sikap, sasaran untuk memuaskan konsumen.
8. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah meilih dan menganalisa pasar sasaran yang merupakan suatu kelompok orang yang ingin dicapai oleh perusahaan dan menciptakan suatu bauran pemasaran yang cocok dan yang dapat memuaskan pasar sasaran tersebut.
Perusahaan perlu menetapkan strategi dasar atau disebut grand strategy atau strategi inti. Jika grand strategi ini sudah benar maka diharapkan perusahaan dapat menguasai market share yang luas ataupun market position yang mantap. Market share atau pangsa pasar artinya penguasaan luas pasar. Sedangkan market position ialah kedudukan yang kokoh dari suatu produk pada suatu pasar. Misalnya mobil-mobil buatan jepang memiliki pangsa pasar yang luas sedangkan mobil-mobil buatan jerman meiliki market position yang tidak tergoyahkan.
Dalam menyusun strategi pemasaran ada dua variabel utama yang perlu dipertimbangkan, yaitu:
·         -  Variabel yang dapat dikontrol
·         - Variabel yang tidak dapat dikontrol oleh pengusaha.

·         Variabel yang dapat dikontrol oleh wirausahan adalah:
·         - Market segmentation
·         - Market budget
·         - Timing
·         - Market mix
 Marketing segmentation
Di sini pengusaha harus menetapkan strategi arah sasaran dari pemasrannya. Apakah sasaran pemasarannya ditujukan ke seluruh lapisan masyarakat konsumen, atau hanya menetapkan segmen pasar tertentu saja. Ada berbagi cara untuk menyusun segmen pasar, antara lain:
1. Berdasarkan Geografis
Dalam hal ini pasar dapat di pilah-pilah berdasarkan kebangsaan, propinsi, kota, dan sebagainya.
2. Berdasarkan Demografis
Dalam hal ini pasar di bagi atas variabel-variabel jenis kelamin, umur, jumlah anggota keluarga, pendapatan, jabatan, pendidikan, agama, suku, dan sebagainya.
3. Berdasarkan Psikografis
Dalam hal ini pasar dipilah-pilah berdasarkan kelompok-kelompok kelas social, gaya hidup, keprbadian.
4. Berdasarkan Perilaku
Segmentasi ini berdasarkan atas pegetahuan, sikap, pemakaian atau tanggapan konsumen terhadap suatu produk, untuk membentuk segmentasi perilaku ini maka perlu dipertimbangkan faktor-faktor berikut:
·         Kejadian : maksudnya kapan permintaan terhadap sesuatu.
·         Manfaat : tentang manfaat masyarakat membeli suatu produk.
·         Status pemakai : pemakai pertama kali, pemakai tetap, atau pemakai potensial dari suatu produk.
·         Tingkat pemakaian : kelompok pemakai ringan, sedang, dan pemakai berat.
·         Kesetiaan : kesetiaan kelompok masyarakat tertentu terhadap merek tertentu, sifat kesetiaan ini harus diciptakan oleh para pengusaha
·         
      Market Budget
Strategi penetapan jumlah dana untuk kegiatan marketing sangat mempengaruhi keberhasilan pemasaran. Pada umumnya bila dana bertambah untuk kegiatan marketing maka jumlah penjualan meningkat. Namun tidak selalu demikian, bahwa peningkatan dana kegiatan marketing tidak otomatis akan meningkatkan jumlah penjualan. Berapa besarnya jumlah anggaran belanja marketing, sangat tergantung pada barang yang dipasarkan, dan sesuai pula dengan pengalaman pengusaha.
·         Timing
Di sini para pengusaha harus menjaga waktu, kapan ia harus melancarkan pemasaran barang-barangnya, atau kapan sebuah toko atau restoran harus dibuka. Di sinilah letaknya ungkapan Time is Money, waktu itu adalah uang, siapa dulu ia dapat. Jika kita sudah mulai, kita tidak boleh lengah terhadap kemungkinan masuknya saingan baru, dengan cara selalu menjaga mutu barang, pelayanan, dan sebagainya
 Marketing Mix
Marketing Mix berarti bauran pemasaran yaitu kegiatan mengkombinasikan berbagai kegiatan marketing agar dicapai kombinasi maksimal dan hasil yang memuaskan. Ada 7 elemen yang menjadi komponen marketing mix, yang di kenal dengan 7P, elemen 7P ini terdiri atas 4P tradisional berlaku untuk pemasaran barang dan 3P lagi tambahan untuk pemasaran jasa.
P1 = Product
Produk adalah merupakan titik sentral dari kegiatan marketing, jika marketing tidak diikuti oleh produk yang bermutu dan disenangi oleh konsumen maka kegiatan marketing mix ini tidak akan berhasil. Oleh sebab itu perlu diteliti produk apa yang akan dipasarkan bagaimana selera konsumen masa kini perlu mendapat perhatian yang serius.
P2 = Price
Maslah kebijakan harga turut menentukan keberhasilan pemasaran produk, harga yang dimaksud di sini bukan berarti harga yang murah saja ataupun harga tinggi akan tetapi yang dimaksudkan adalah harga yang tepat.
P3 = Place = Saluran distribusi
Sebelum produsen memasarkan produknya, maka sudah ada perencanaan tentang pola distribusi yang akan dilakukan. Di sini penting sekali perantara dan pemilihan saluran distribusinya. Perantara ini adalah sangat penting karena dalam segala hal merekan berhubungan dengan konsumen.
P4 = Promotion
Anntara promosi dan produk, tidak dapat dipisahkan, ini dua sejoli yang saling brangkulan untuk suksesnya pemasaran. Di sini ada keseimbangan, produk baik, sesuai dengan selera konsumen, di barengi dengan teknik promosi yang tepat akan sangat membantu suksesnya usaha marketing.
Termasuk di dalam kombinasi promosi ini adalah kegiatan-kegiatan advertising, personal selling, promosi penjualan, publicity, yang kesemuanya oleh perusahaan dipergunakan untuk meningkatkan penjualan.
P5 = People
Adalah unsur orang/manusia yang melayani terutama dalam perusahaan yang menjual jasa.
P6 = Physical Evidence
Artinya bukti fisik yang dimiliki oleh perusahaan jasa.
P7 = Process
Yaitu bagaimana proses dilakukan sampai jasa yang diminta oleh konsumen diterima secara memuaskan.
Variabel yang tidak dapat dikontrol oleh pengusaha adalah:
·      -   Keadaan persaingan
Adalah sulit bagi seorang pengusaha meramalkan kapan akan muncul saingan baru dalam produk yang sama.
·      -   Perkembangan teknologi
Kapan akan muncul teknologi baru yang membuat proses produksi lebih efisien dan lebih bagus juga sulit diduga.
·       -  Perubahan demografi
Kecendrungan perubahan penduduk juga sulit diantisipasi karena data perubahan penduduk ini sulit diperoleh.
·         - Kebijakan politik dan ekonomi pemerintah
Perubahan-perubahan peraturan pemerintah juga sulit diantisipasi oleh para pengusaha.
·        - Sumber daya alam
Adalah sulit meramalkan kapan sumber daya alam akan habis atau kapan kapan ditemukan sumber daya alam yang baru.
Walaupun variabel-variabel di atas dianggap sebagai variabel yang tidak dapat di awasi, namun dalam beberapa aspek sebenarnya bisa diramalkan atau dirasakan oleh pengusaha berdasarkan pengalaman-pengalamannya dalam dunia bisnis selama ini.
9. Market intelligent
Market intelligent ini termasuk dalam rangka pengumpulan informasi pemasaran. Perusahaan harus mempunyai data yang merupakan informasi pemasaranyang sangat dibutuhkan oleh manajer perusahaan. System informasi pemasaran merupakan kegiatan orang-orang, peralatan dan prosedur untuk mengumpulkan, menganalisa, mengevaluasi dan mendistribusikan informasi secara tepat, akuratyang dibutuhkan oleh pembuat keputusan pemasaran. Informasi pemasaran ini dapat diperoleh dari dalam perusahaan (internal) maupun luar perusahaan (eksternal).
Informasi internal dapat diperoleh dari karyawan, dokumen, catatan penjualan pada periode teretentu. Sedangkan informasi dari luar dapat diperoleh dari berbagai sumber agen, tenaga penjual, toko pengecer, konsumen dan lain-lain.
Menurut saya, kesimpulan dari bacaan kedua ini adalah Dalam melakukan kegiatan pemasaran atau marketing, sebelum seorang wirausaha terjun ke lapangan maka terlebih dahulu seorang wirausaha tersebut menyusun rencana pemasaran (marketing plan) sebagai langkah utama yang akan menuntunnya dalam proses pemasaran tersebut. Seorang wirausahawan perlu melakukan konsep pemasaran dengan menentukan konsep mana yang akan di gunakan, ada lima konsep pemasaran pada umunya yaitu: Konsep Produksi (Production Consept), Konsep Produk (Product Consept), Konsep Penjualan (Selling Cosept), Konsep Pasar (Marketing Consept), dan Konsep Pemasaran Berwawasan Sosial (Sosial Concept) Responsibility. Selain itu pula seorang wirausaha perlu memahai tiga komponen konsep pemasaran yaitu customer needs and wants, organizationally integrated marketing strategi, and goals (Bygrave 1994:68).  Ketika seorang wirausahawan sudah menguasai konsep pemasaran maka setelah itu ia harus bisa meramu strategi pemasarannya sendiri terlebih lagi itu adalah stragi inti. Seorang wirausaha juga perlu memperhatikan beberapa aspek dalam pemasaran baik jenis maupun metode pemasaran seperti salah satunya yaitu market budget (anggaran pemasaran).


1 komentar:

  1. Blognya bagus isinya juga top cocok untuk yg ingin menjadi wirausaha Berkat Blog Ini tugas presentasi saya dapet nilai bagus
    Terima kasih Mita Arin Pratiwi

    BalasHapus