BACAAN 1 .
Perencanaan
usaha
Perencanaan usaha
merupakan langkah awal yang menunjukkan bahwa seseorang serius untuk
berwirausaha, dan untuk menghindari faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan,
serta mengantisipasi setiap tantangan yang akan dihadapi dalam menjalankan usaha.
Rencana usaha harus
dibuat karena Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali
gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan. Di
samping itu pembuatan rencana usaha menunjukkan sikap yang kurang sungguh-sungguh
dalam berusaha dan komitmen yang kuat untuk menjalankan usahanya sehingga tidak
mudah menyerah dan putus asa ketika menghadapi setiap kendala dan resiko usaha.
A. Pengertian Perencanaan Usaha
Perencanaan adalah serangkaian tindakan yang akan dilakukan
untuk masa mendatang dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan.
Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993) (dalam
Suryana,2003) wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan berani
menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha. Untuk
dapat melakukan semua itu diperlukan sebuah perencanaan yang tepat dan
terperinci, sebab perencanaan usaha merupakan suatu alat untuk memastikan bahwa
sebuah usaha dijalankan dengan benar dan tepat, yang mencakup pemilihan kegiatan
yang akan dijalankan, bagaimana menjalankan dan kapan dimulai dan selesainya
pekerjaan itu, untuk membantu tercapainya tujuan usaha.
Seorang wirausaha, menurut Norman M. Scarborough dan
Thomas W. Zimmerer (1993) (dalam Suryana,2003), mengemukakan definisi wirausaha
sebagai berikut : Wirausaha adalah orang yang menciptakan bisnis baru dalam
menghadapi resiko dan ketidakpastian dengan maksud untuk memperoleh keuntungan
dan pertumbuhan dengan cara mengenali peluang dan mengombinasikan sumber-sumber
yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang tersebut. Untuk itu seorang
wirausaha harus memiliki kemampuan menyusun rencana usaha yang terangkum di
dalamnya teknik bisnis yang akan dijalankan, visualisasikan usaha, cara
menggali dan mengelola sumber daya perusahaan.
B. Pentingnya Rencana Usaha
Rencana usaha merupakan sesuatu yang penting bagi seorang
pengusaha di mana David H. Bangs, Jr. (1995) menyatakan bahwa seorang pengusaha
yang tidak bisa membuat perencanaan sebenarnya merencanakan kegagalan. Rencana
usaha harus dibuat tertulis sehingga dapat dijadikan sebagai rujukan dan
pedoman untuk menjaga agar kegiatan bisnis terarah dan focus pada pencapaian
tujuan. Dengan membuat suatu penilaian terlebih dahulu sebelum melakukan
investasi yang kemudian dituangkan dalam suatu laporan secara tertulis, Manfaat
yang bisa diperoleh dari perencanaan bisnis adalah, bisa digunakan sebagai
pedoman atau alat untuk mengetahui apakah kegiatan bisnis yang akan dijalankan
itu memungkinkan dan memiliki kelayakan untuk dijalankan dan berapa waktu yang
dibutuhkan untuk mewujudkannya serta dapat dijadikan sebagai alat pengawasan.
Menurut Bygrave, (1994:115) ada beberapa alasan penting
mengapa orang harus menyusun perencanaan usaha:
1. Untuk Menunjukkan Bahwa Bisnis Ini Layak Dan Menguntungkan
Perencanaan usaha akan membuat kita dapat melihat dengan
jelas apakah usaha yang dijalankan nanti memiliki keberhasilan yang tinggi dan
juga harus bisa menyakinkan orang lain tidak akan merugi bila melakukan
kerjasama dengan anda.
2. Untuk Mendapatkan Pembiayaan Bank
Dengan adanya perencanaan usaha yang jelas akan
memudahkan kita untuk mencari bantuan kerjasama dari berbagai pihak karena
didalam perencanaan usaha menunjukkan aspek keuangan,dan aspek pemasaran yang
hal tersebut akan memudahkan kita mendapat dukungan berupa pinjaman melalui
bank
3. Untuk Mendapatkan Dana Investasi
Perencanaan usaha yang jelas juga memungkinkan kita untuk
mendapatkan pinjaman melalui pihak-pihak lain yang potensial yang akan
mendukung pemenuhan investasi usaha kita.
4. Untuk Mengatur Dengan Siapa Harus Bekerjasama
Mengatur dan membentuk kerjasama dengan
perusahaan-perusahaan lain yang sudah ada dan saling menguntungkan misalnya
dari para produsen yang dapat diharapkan memasok barang buat perusahaan anda
5. Untuk Mendapatkan Kontrak Besar
Perencanaan yang baik menarit minat perusahaan-perusahaan
yang lebih besar memberi pekerjaan atau kontrak yang dapat dikerjakan oleh
perusahaan anda
6. Untuk Menarik Tenaga Kerja Inti
Perencanaan yang baik mengundang orang-orang tertentu
yang potensial atau mempunyai keahlian untuk bergabung bekerja sama dengan
anda. Mungkin saja anda memerlukan orangorang yang mempunyai kemampuan untuk
menduduki posisi kunci dalam perusahaan anda namun anda harus berhati-hati
menerima orang-orang tertentu yang dapat pula menjerumuskan perusahaan anda
yang baru berdiri
7. Untuk Memotivasi Dan Fokus
Perencanaaan yang baik menjamin adanya perhatian yang
fokus pada tujuan dari berbagai personil yang ada dalam perusahaan. Sebab
sebuah perusahaan akan bertumbuh makin lama makin komplek sehingga business
plan menjadi komponen yang sangat penting bagi setiap oranguntuk tetap
berpijak pada arah yang benar.
Disamping itu perencanaan usaha juga merupakan dokumen
yang disediakan oleh wirausaha yang memuat rincian tentang masa lalu, keadaan
sekarang dan kecenderungan masa depan dari sebuah perusahaan. Isinya bisa
mencakup analisis tentang pengelolaan usaha, keadaan fisik bangunan, karyawan,
produk, sumber permodalan, informasi tentang jalannya perusahaan selama ini dan
posisi pasar dari perusahaan. rincian profit, neraca perusahaan, proyeksi
aliran kas untuk dua tahun yang akan datang. Juga memuat pandangan dan ide dari
anggota tim pengelola usaha. Hal ini menyangkut strategi tujuan perusahaan yang
hendak dicapai.Perencanaan usaha bisa dibuat dalam bentuk jangka pendek ataupun
jangka panjang sehingga dapat ditentukan langkah awal dan pentahapan program
kegiatan yang akan dilakukan dan target yang hendak dicapai serta
resiko,hambatan dan tantangan yang akan dihadapi pada setiap tahapannya dan ini
merupakan rencana perjalanan yang akan diikuti oleh wirausaha. kedalaman dan
rincian dari sebuah perencanaan usaha sangat tergantung kepada luasnya bisnis
yang akan dilakukan, dan kompleksitas dari proses pengelolaan bisnis tersebut.
Perencanaan usaha juga harus didasarkan pada kebutuhan masyarakat akan adanya
barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut, sehingga perencanaan
usaha harus berbasis pada permintaan pasar.
C. Isi Rencana Usaha
1. Tampilan Cover
Tampilan cover depan perencanaan usaha harus menarik dan
dapat mewakilkan jenis karakter dari usaha yang tercerminkan melalui design dan
warna yang sesuai.Disamping itu harus sedapat mungkin memiliki perbedaan dengan
pesaing serta,berisi informasi nama usaha, domisili / alamat tempat usaha serta
nomor telepon yang dapat dihubungi.
2. Pendahuluan
Pada pendahuluan ini berisi tentang :
1.1. Rangkuman Kegiatan Rencana Usaha
Rangkuman kegiatan rencana usaha ini berisi tentang :
a. Laporan singkat gambaran perusahaan
b. Laporan singkat gambaran tentang produk
c. Laporan singkat gambaran pasar tentang produk
d. Laporan singkat gambaran Manajemen perusahaan
e. Laporan singkat gambaran anggaran perusahaan
1.2.Latar Belakang Bisnis
Berisi tentang latar belakang bisnis perusahaan 5 W 1 H
(What,Who,Why,Where,When dan How) difokuskan kepada keunikan yang dimiliki oleh
perusahaan dan apa yang membuat anda atau bisnis anda berbeda dengan yang lain.
1.3. Visi dan Misi
a) Penjelasan Visi Perusahaan
Visi adalah cita-cita yang akan dicapai oleh perusahaan
pada periode waktu tertentu 5 sampai dengan 10 tahun
b) Penjelasan Misi Perusahaan
Misi adalah penjabaran dari visi yang difokuskan dari
keberadaan kenapa perusahaan ini penting untuk dijalankan.Biasanya didalamnya
memasukkan unsur kepentingan-kepentingan dari pemangku kepentingan
perusahaan(Konsumen,Pemilik modal,karyawan)
1.4.Tujuan dan Sasaran
a) Penjelasan tujuan perusahaan
Merupakan penjabaran dari cita-cita anda yang berhubungan
dengan hasil yang ingin anda capai dari kegiatan usaha yang dijalankan.
b) Penjelasan sasaran perusahaan
Merupakan penjabaran lebih rinci hasil yang ingin anda
capai dari kegiatan usaha yang dijalankan.Harus terukur dengan jelas baik
secara angka nominal maupun pertumbuhan usaha.
c) Rencana strategi pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan
Program dan tahapan yang akan dilakukan oleh perusahaan
dan ke mana Anda akan membawa tim dan sistem Anda secara bersama-sama untuk
mendapatkan hasil yang maksimal dari usaha Anda dengan proses yang tepat
sasaran dan efisien.
Analisa SWOT dari Bisnis yang akan dijalankan
a) Analisa SWOT meliputi Analisa faktor lingkungan internal
perusahaan mengenai kekuatan dan kelemahan organisasi dilakukan dengan membuat
kerangka umum yang biasanya dikenal dengan “ resource base view of the firm “ (
Wernerfelt, 1984 ). Dimana asumsi-asumsi dasar“ resource base view of the firm
“ adalah :Perusahaan dipandang sebagai sejumlah sumber daya produktif dan
setiap perusahaan mempunyai sejumlah sumber daya yang berbeda.Dan Sumber daya
yang membuat perusahaan mampu menetralisir ancaman dan mengeksploitasi peluang.
b) Selanjutnya dilakukan analisa faktor lingkungan eksternal
untuk menentukan peluang dan ancaman dari perusahaannya yang terdiri dari
1.Sosial budaya. 2. Ekonomi, 3.Politik, 4.Teknologi, 5.Pesaing, 6.Pelanggan,
7.Kreditur, 8.Debitur, 9.pemerintah, 10.pemasok, 11.serikat buruh, 12.Asosiasi
usaha, 13.pesero, 14.lembaga-lembaga masyarakat, 15.media massa dll.
c) Pemetaan dalam analisa SWOT ini akan membantu kita untuk
menjadikan kekuatan lawan kita rangkul untuk menutupi kelemahan kita, dan
kekuatan kita digunakan untuk menutup kelemahan lawan. Pendekatan ini disebut
pendekatan Win-Win Solution.Dalam praktek konsep ini berbentuk Aliansi Bisnis
Strategik yakni suatu perjanjian kerjasama biasanya jangka panjang antara 2
atau lebih badan usaha organisasi untuk menyatukan, menukar dan atau
mengintegrasikan kemampuan dan berbagai sumber daya mereka dalam mencapai
tujuan bersama.
3. Aspek Perijinan Dan Lokasi Usaha
a) Perijinan
Berisi tentang aspek-aspek perijinan yang diperlukan
untuk legalitas usaha dan kebutuhan kerjasama usaha.
b) Lokasi Usaha
Perencanaan lokasi usaha sangat menentukan keberhasilan
suatu usaha, untuk itu harus dipertimbangkan dengan baik dalam menentukan
lokasi, apakah harus berdekatan dengan sumber bahan baku,sumber tenaga kerja
atau pasar,tergantung dari spesifikasi usaha yang dijalankan lebih membutuhkan
yang mana.
4. Aspek Pemasaran
a) Perencanaan produk
Berisi tentang perencanaan produk meliputi spesifik
produk yang dijual, pembentukan lini produk dan penawaran individu pada
masing-masing lini. Produk itu sendiri menawarkan manfaat total yang dapat
diperoleh pelanggan dengan melakukan pembelian.
b) Penetapan harga, yaitu penentuan harga yang dapat
mencerminkan nilai kuantitatif dari produk kepada pelanggan.
c) Sistem distribusi yaitu wholesale dan retail yang
dilalui produk hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan menggunakannya.
d) Kegiatan promosi yang meliputi periklanan, personal
sellingdan tenaga penjualan
e) Pasar
Penentuan pasar dan mengukur permintaan pasar merupakan
langkah kunci dalam keberhasilan usaha, dimana perusahaan harus menganalisa
pasar yang ada secara terperinci dan mengidentifikasikan pasar-pasar yang ada
kemudian mengelompokan pasar-pasar potensial dan memperkirakan permintaan baik
saat ini maupun di masa yang akan datang.
f) Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar merupakan langkah dimana perusahaan
harus menentukan sasaran pasar yang akan dilayani.penyeleksian pasar sasaran
dan mengukur permintaan pasar sasaran dengan menganalisa pasar sasaran yang ada
secara terperinci dan mengidentifikasikan pasar-pasar sasaran yang menjadi hot
prospek dan memperkirakan permintaan baik saat ini maupun di masa yang akan
datang.
g) Persaingan
Berisi tentang analisa pesaing utama yang ada dari bisnis
yang dijalankan perusahaan kemudian menggunakan analisa keunggulan dan daya
saing yang ada untuk menentukan wilayah pasar yang potensial ,besaran potensial
laba pokok dan intensitas pemasaran,karena semakin kuat kekuatan maka akan
semakin terbatas kemampuan perusahaan untuk menaikkan harga dan mendapatkan
laba yang lebih besar
5. Aspek Manajemen Dan Organisasi
a) Manajemen dan organisasi Usaha
Manajemen dan organisasi usaha diperlukan untuk menjamin
keberlangsungan dan berkembangnya suatu usaha. Usaha yang menjadi besar membutuhkan
pengelolaan pegawai, bahan baku, proses produksi dan pemasaran. Semakin
banyaknya orang dan proses yang terlibat semakin kita membutuhkan organisasi.
Struktur organisasi dibuat harus dapat membantu pencapaian tujuan jangka pendek
dan jangka panjang perusahaan serta memberikan fasilitas bagi pengembangan dan
pencapaian sasaran yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
b) Relasi dan Jaringan
Berisi tentang strategi untuk menjalin relasi dan
jaringan yang dapat mendukung kegiatan usaha.
6. Aspek Produksi
a) Diskripsi Produk dan Jasa
Berisi tentang penjelasan dan perincian produk atau jasa
yang ditawarkan.Syarat utama agar bisnis dapat berjalan dengan baik,maka produk
perusahaan harus dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.Sebaliknya
jika produknya kurang memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, walaupun
harganya miring, distribusinya luas dan promosinya gencar perusahaan
kemungkinan besar akan mengalami kegagalan.
b) Proses Produksi dan jasa
Berisi informasi tentang metode ataupun teknik bagaimana
produksi itu dilaksanakan. untuk menciptakan suatu produk dan menambah kegunaan
(Utility) suatu barang dan jasa.Didalam menjelaskan proses produksi ini harus
berurutan mulai dari bahan mentah sampai menjadi barang jadi.Dan jika berupa
jasa mulai dari kegiatan awal sampai menjadi jasa akhir yang diterima oleh
pelanggan.
c) Mesin dan peralatan yang dibutuhkan
Berisi informasi tentang mesin ataupun peralatan produksi
atau jasa yang dibutuhkan untuk menciptakan suatu produk dan menambah kegunaan
(Utility) suatu barang dan jasa.Didalam penentuan mesin dan peralatan harus
dipertimbangkan untung rugi dari alternatif-alternatif yang ada untuk
menghasilkan suatu produk atau jasa, kemudian dipilih berdasarkan keuntungan
relatif terbesar.
d) Bahan baku dan Bahan Pembantu yang dibutuhkan
Berisi tentang perencanaan bahan baku dan bahan pembantu
yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk atau jasa. Hal-hal
yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan
pembelian, ketersediaan, dan persediaan.
e) Tenaga produksi
Berisi tentang perencanaan tenaga kerja baik langsung
maupun tidak langsung yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk
atau jasa. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah apakah tenaga produksi itu
dibayar borongan,atau bulanan.Harus disesuaikan dengan besarnya perputaran
barang dari permintaan pasar dan juga arus perputaran uang kas perusahaan.
f) Biaya produksi
Berisi tentang perencanaan keuangan khususnya biaya
produksi yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk atau
jasa.Agar tidak terlalu membebani cash flow perusahaan,biaya produksi sedapat
mungkin disesuaikan dengan kondisi anggaran dan permintaan dari penjualan
tunai,sedangkan untuk penjualan kredit dibatasi disesuaikan dengan target biaya
perunit yang telah ditetapkan.
g) Aspek Keuangan
1. Proyeksi Anggaran Usaha
Proyeksi anggaran usaha harus dapat memperlihatkan
potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kebutuhan
anggaran produksi dan proyeksi pendapatan perusahaan selama berjalan,dan waktu
titik impas kembali modal perusahaan yang dimuat dalam laporan keuangan berupa
neraca, rugi-laba, dan cash flow.
2. Analisa kelayakan usaha
Analisis ini berisi tentang perhitungan tingkat
pengembalian dari investasi yang ditanamkan dalam suatu usaha dan pengembalian
modal usaha. Perhitungan jumlah dana harta tetap dan modal kerja awal yang
diperlukan,struktur pembiayaan proyek, kemampuan proyek memperoleh laba,
memenuhi financial dan mendatangkan manfaat sosial ekonomi yang lain.Untuk
menjamin transparansi dan menghitung resiko yang akan dihadapi perlu dibuat
simulasi dari berbagai kemungkinan rencana investasi.
Metode yang dipergunakan adalah Pay Back Period (PBP)
Method, dengan formula umum sbb:
Total Investasi
Pay Back Period = ---------------------------------------
x 1 tahun
Net Income + Depresiasi
Analisa BEP atau titik impas atau titik pulang pokok
adalah suatu metode yang mempelajari hubungan antara biaya, keuntungan, dan
volume penjualan/produksi. Analisa BEP dihitung dengan formula sebagai berikut:
Biaya Tetap
BEP = --------------------------------------------- x
100%
Hasil Penjualan – Biaya Variabel
Analisa kontribusi margin adalah selisih antara hasil
penjualan dengan biaya variabel. Tujuan utama dari pengukuran kontribusi margin
ini adalah analisa penentuan keuntungan maksimum atau kerugian minimum sehingga
dapat ditentukan rumusan untuk menetapkan penjualan minimal dari keuntungan
yang telah ditetapkan.
3. Sumber Pendanaan usaha
Pemerintah telah menggalakan kebijakan yang mendukung
tumbuhnya wirausaha di Indonesia.Salahsatunya adalah lembaga intermediasi yang
mempunyai fungsi menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat
dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya. Lembaga intermediasi yang
ada dibedakan dalam 3 kategori yakni :
a) Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan
Kredit dengan bunga murah yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan contohnya
Kredit Usaha Rakyat (KUR),dimana aspek yang dipentingkan adalah keberlangsungan
usaha bukan Kolateral.Semua Bank baik konvensional,Syariah dan Perkreditan
Rakyat memberikan program KUR.
b) Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang
Koperasi
c) Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur
undang-undang Sumber pendanaan dari penyisihan laba BUMN termasuk saldo dana
Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) tahun-tahun sebelumnya yang merupakan
sumber pendanaan utama dalam merealisir terwujudnya pemerataan kehidupan
perekonomian masyarakat mela-ui kemitraan dengan para pengusaha kecil dan
koperasi serta ling-ungan masyarakat sekitarnya.Pelaksanaan Program Pembinaan
Usaha Kecil, Koperasi (PUKK) dan Bina Lingkungan dilaksanakan di dalam lingkup
masyarakat yang bertujuan untuk mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi
rakyat, melalui pemerataan di sektor ekonomi dimana anggota masya-rakat
golongan pengusaha kecil dan koperasi diberi kesempatan untuk melakukan
perluasan usahanya, berdasarkan bantuan pinjaman untuk modal kerja / pinjaman
lunak yang berasal dari penyisihan laba BUMN.
d) Sumber pendanaan dari dana pihak ketiga dengan sistim
kerjasama atau bagi hasil.
h) Perencanaan Resiko
Pengertian Resiko Usaha Menurut Arthur Williams dan
Richard, M H, (dalam Djojosoedarso,1999);Resiko adalah suatu variasi dari
hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu.
Secara istilah resiko adalah sesuatu yang selalu
dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya keadaan yang merugikan yang disebabkan
oleh kesalahan manusia,kesalahan sistem maupun kejadian yang diluar kendali
manusia.
· Contoh kegagalan yang disebabkan oleh kesalahan sistem :
a) Perencanaan yang kurang matang
b) Kurangnya modal
c) Spekulatif
· Contoh kegagalan yang disebabkan oleh kesalahan
Manusia :
a) Bakat yang tidak cocok
b) Kurang pengalaman
c) Lemahnya pemasaran
d) Tidak mempunyai semangat berwirausaha
e) Tidak mempunyai etos kerja yang tinggi
· Contoh kegagalan yang disebabkan oleh kejadian yang
diluar kendali manusia:
a) Krisis Moneter
b) Krisis Politik dan Keamanan
c) Bencana Alam
Untuk itu perlu direncanakan upaya untuk
mengatasi/menghindari resiko tersebut di atas melalui upaya-upaya sebagai
berikut:
a) Ketrampilan teknis, terutama yang berkaitan dengan proses
produksi yang dihasilkan. Misalkan yang semula dengan teknologi tradisional
diganti dengan teknologi tepat guna/modern
b) Ketrampilan mengorganisasi yaitu kemampuan meramu yang
tepat dari faktor produksi dalam usaha mencakup SDM, SDA, modal . Ibarat
membuat kue, bagaimana agar rasanya enak, murah dan disenangi pembeli.
c) Ketrampilan memimpin yaitu kemampuan untuk mencapai
tujuan usaha dikerjakan dengan baik dan serasi oleh semua orang yang ada pada
organisasi. Untuk itu setiap pimpinan dituntut membuat konsep kerja yang baik.
d) Membuat strategi usaha yang terarah untuk masa depan,
yang meliputi strategi produksi, strategi keuangan, strategi SDM, strategi
operasional, strategi pemasaran, strategi penelitian dan pengembangan.
e) Mengalihkan kerugian pada perusahaan asuransi, dengan
konsekuensi setiap saat harus membayar premi yang merupakan pengeluaran tetap
f) Mengadakan inovasi yaitu membuat desain baru dari produk
yang disenangi calon pembeli.
g) Mengadakan penelitian pasar dan memperoleh informasi
pasar secara berkesinambungan.
Menurut
saya, kesimpulan dari
bacaan Pertama ini adalah Berisi tentang strategi-strategi dan
tindakan serta modifikasi untuk mencapai tujuan. Perencanaan usaha yang disajikan terkadang perlu dilakukan
revisi selama anda berjalan dengan rencana kerja anda, untuk itu sampaikan
secara terbuka permintaan saran untuk perbaikan perencanaan ,buatlah pernyataan yang positif, fokus dan upaya agar
proses dan kesempatan yang ada tetap berjalan.Sampaikan juga kegigihan dan
ketekunan akan memberikan kelimpahan yang inginkan dan harapkan.
BACAAN 2.
Perencanaan
usaha
A. Apa perencanaan
usaha (business plan) itu? Untuk memahaminya,
terlebih dahulu kita pahami arti istilah usaha dan arti istilah perencanaan.
Dalam pengertian ekonomi, usaha atau bisnis adalah semua kegiatan
yang dilakukan oleh individu maupun kelompok individu yang
dilaksanakan secara legal dengan menggunakan dan mengkombinasikan
sumberdaya atau faktor-faktor produksi untuk menyediakan barang
dan/atau jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh manfaat
finansial, yaitu laba bisnis atau laba usaha (business profit).
Dari batasan di atas dapat kita catat bahwa, suatu usaha atau
bisnis akan selalu berhubungan dengan pengharapan (expectation), yaitu
harapan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Kita
tahu betul, kepastian dari masa yang akan datang adalah ketidakpastian.
Dengan demikian, harapan untuk memperoleh keuntungan sifatnya adalah
penuh ketidak pastian. Artinya, bisa menguntungkan dan bisa juga tidak
menguntungkan. Jadi suatu usaha selalu mengandung risiko. Karena itu
supaya usaha yang akan dijalankan berhasil, perlu dibuat perencanaannya
dulu.
terlebih dahulu kita pahami arti istilah usaha dan arti istilah perencanaan.
Dalam pengertian ekonomi, usaha atau bisnis adalah semua kegiatan
yang dilakukan oleh individu maupun kelompok individu yang
dilaksanakan secara legal dengan menggunakan dan mengkombinasikan
sumberdaya atau faktor-faktor produksi untuk menyediakan barang
dan/atau jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh manfaat
finansial, yaitu laba bisnis atau laba usaha (business profit).
Dari batasan di atas dapat kita catat bahwa, suatu usaha atau
bisnis akan selalu berhubungan dengan pengharapan (expectation), yaitu
harapan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Kita
tahu betul, kepastian dari masa yang akan datang adalah ketidakpastian.
Dengan demikian, harapan untuk memperoleh keuntungan sifatnya adalah
penuh ketidak pastian. Artinya, bisa menguntungkan dan bisa juga tidak
menguntungkan. Jadi suatu usaha selalu mengandung risiko. Karena itu
supaya usaha yang akan dijalankan berhasil, perlu dibuat perencanaannya
dulu.
B. Perencanaan adalah fungsi manajemen yang berhubungan
dengan pemilihan visi, misi dan tujuan, strategi, kebijakan, prosedur,
aturan, program dan anggaran. Dari kedua pengertian di atas sekarang
dapat didefinisikan arti perencanaan usaha yaitu sebagai proses
penentuan visi, misi dan tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan,
program dan anggaran yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha
atau bisnis tertentu. Jadi dalam perencanaan usaha terkandung adanya:
1) Visi, yaitu cita-cita masa depan perusahaan yang akan melakukan
usaha tersebut.
2) Misi adalah maksud khas atau unik dan mendasar yang
membedakan perusahaan dengan perusahaan lain serta
mengidentifikasikan ruang lingkup kegiatan usaha/perusahaan yang
bersangkutan.
3) Tujuan adalah hasil yang ingin dicapai dari usaha/perusahaan
tersebut.
4) Strategi adalah cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan usaha
dengan melibatkan semua sumberdaya atau faktor produksi yang
dimiliki.
Dalam dunia
bisnis dikenal beberapa strategi yang biasa
diterapkan perusahaan sebagai berikut:
diterapkan perusahaan sebagai berikut:
(1) Defender, strategi bisnis yang diarahkan untuk meraih dan
mempertahankan pasar pada segmen sempit dari seluruh pasar
potensial yang ada.
(2) Prospector, strategi bisnis yang diarahkan secara agresif
untuk meraih pasar seluas-luasnya melalui inovasi produkproduk
baru.
(3) Analyzer, strategi bisnis yang dijalankan melalui imitasi, yaitu
meniru apa yang dilakukan prospektor. Strategi bisnis seperti ini
bertujuan meraih keuntungan dengan meminimalkan risiko.
(4) Kepemimpinan dalam biaya (cost-leadership strategy),
strategi bisnis yang diarahkan untuk meraih pasar seluasluasnya
melalui harga produk yang semurah-murahnya.
(5) Diferensiasi (differentiation strategy), strategi bisnis yang
diarahkan untuk meraih pasar seluas-luasnya melalui keunikan
produk yang dihasilkan. Keunikan tersebut bisa dicirikan oleh
kualitas yang tinggi, pelayanan yang prima, maupun rancangan
produk yang inovatif.
(6) Fokus (focus strategy), strategi bisnis yang diarahkan dalam
segmen pasar yang sempit yang dijalankan melalui fokus dalam
kepemimpinan biaya (cost focus) atau fokus dalam diferensiasi
(differentiation focus).
2. Sifat dan
Manfaat Perencanaan Usaha
Suatu perencanaan usaha yang baik pada umumnya memiliki sifat
sebagai berikut:
a) Fokus, artinya perencanaan usaha dibuat berdasarkan visi, misi
tertentu serta tujuan yang jelas.
b) Rasional dan faktual, artinya perencanaan usaha dibuat
berdasarkan pemikiran yang masuk akal, realistik, berorientasi
masa depan serta didukung dengan fakta-fakta yang ada.
c) Berkesinambungan dan estimasi, artinya perencanaan usaha
dibuat dan dipersiapkan untuk tindakan yang berkelanjutan serta
perkiraan-perkiraan tentang kondisi di masa datang.
d) Preparasi dan fleksibel, artinya perencanaan usaha dibuat
sebagai persiapan, yaitu pedoman untuk tindakan-tindakan yang
akan dilaksanakan yang disesuaikan dengan lingkungan bisnis yang
dihadapi.
e) Operasional, artinya perencanaan usaha dibuat sesederhana
mungkin, rinci serta dapat dilaksanakan.
Suatu perencanaan usaha yang baik pada umumnya memiliki sifat
sebagai berikut:
a) Fokus, artinya perencanaan usaha dibuat berdasarkan visi, misi
tertentu serta tujuan yang jelas.
b) Rasional dan faktual, artinya perencanaan usaha dibuat
berdasarkan pemikiran yang masuk akal, realistik, berorientasi
masa depan serta didukung dengan fakta-fakta yang ada.
c) Berkesinambungan dan estimasi, artinya perencanaan usaha
dibuat dan dipersiapkan untuk tindakan yang berkelanjutan serta
perkiraan-perkiraan tentang kondisi di masa datang.
d) Preparasi dan fleksibel, artinya perencanaan usaha dibuat
sebagai persiapan, yaitu pedoman untuk tindakan-tindakan yang
akan dilaksanakan yang disesuaikan dengan lingkungan bisnis yang
dihadapi.
e) Operasional, artinya perencanaan usaha dibuat sesederhana
mungkin, rinci serta dapat dilaksanakan.
Apabila suatu
perencanaan usaha memiliki sifat-sifat di atas, maka
dengan membuat perencanaan usaha akan diperoleh beberapa manfaat
sebagai berikut:
dengan membuat perencanaan usaha akan diperoleh beberapa manfaat
sebagai berikut:
1. Pekerjaan atau aktivitas dapat dilakukan secara teratur dan dengan
tujuan yang jelas.
2. Menghindari pekerjaan atau aktivitas yang tidak produktif serta
penggunaan sumberdaya yang lebih efisien.
3. Menyediakan alat evaluasi untuk menentukan berhasilan usaha.
4. Menyediakan landasan untuk pengawasan dan upaya perbaikan.
Artinya, perencanaan usaha digunakan untuk menjamin bahwa
tujuan yang telah ditetapkan tercapai.
5. Proses Perencanaan Usaha
Telah dijelaskan bahwa, perencanaan usaha adalah proses. Sebagai
suatu proses, maka membuat suatu perencanaan usaha dilakukan dengan
mengikuti langkah-langkah tertentu. Adapun langkah-langkah yang
dimaksud dapat diragakan sebagai berikut:
CProses Pe. rencanaan Usaha
LANGKAH 1.
Mengidentifikasi peluang usaha
Pada umumnya, suatu produk berpotensi untuk laku dijual dan
menguntungkan apabila penawaran untuk produk tersebut masih lebih
kecil dari permintaannya. Peluang usaha muncul ketika permintaan pasar
lebih besar dari penawarannya. Jadi peluang usaha dicirikan oleh masih
adanya permintaan pasar untuk produk tersebut.
Pada umumnya, suatu produk berpotensi untuk laku dijual dan
menguntungkan apabila penawaran untuk produk tersebut masih lebih
kecil dari permintaannya. Peluang usaha muncul ketika permintaan pasar
lebih besar dari penawarannya. Jadi peluang usaha dicirikan oleh masih
adanya permintaan pasar untuk produk tersebut.
LANGKAH 2.
Menentukan jenis usaha
yang akan dijalankan
Berdasarkan langkah indentifikasi akan diperoleh berbagai alternatif
jenis usaha yang mungkin dipilih. Dari sejumlah alternatif yang ada
Berdasarkan langkah indentifikasi akan diperoleh berbagai alternatif
jenis usaha yang mungkin dipilih. Dari sejumlah alternatif yang ada
LANGKAH 3:
Mengidentifikasi Peluang Usaha
Mengidentifikasi Peluang Usaha
LANGKAH 4:
Menentukan jenis usaha yang akan dilakukan
LANGKAH 5:
Melakukan studi kelayakan usaha
Melakukan studi kelayakan usaha
LANGKAH 6:
MenyusuN proposal usaha,Proses dan Perencanaan
MenyusuN proposal usaha,Proses dan Perencanaan
Usaha selanjutnya dilakukan penilaian awal untuk menentukan jenis usaha yang
paling memungkinkan dan dipandang paling menguntungkan. Tentunya
dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang mungkin menjadi
pendukung maupun penghambat usaha. Pertimbangan-pertimbangan
yang perlu diperhatikan antara lain:
a) Jumlah modal dan sumber modal yang diperlukan.
b) Ketersediaan bahan baku baik secara kualitas, kuantitas maupun
kontinuitasnya.
c) Ketersediaan tenaga kerja yang diperlukan.
d) Prospek pemasaran produk yang dihasilkan.
e) Cara-cara pendistribusian.
f) Daya beli masyarakat terhadap produk yang dihasilkan.
g) Selera konsumen.
LANGKAH 7. Melakukan
studi kelayakan usaha
Studi kelayakan usaha (SKU) atau feasibillity studi adalah cara yang
ditempuh untuk menentukan layak tidaknya suatu gagasan usaha
dilaksanakan.
Studi kelayakan usaha (SKU) atau feasibillity studi adalah cara yang
ditempuh untuk menentukan layak tidaknya suatu gagasan usaha
dilaksanakan.
Maksud layak di sini dilihat dari berbagai aspek sebagai
berikut:
1) Aspek pasar dan pemasaran
Kelayakan usaha dilihat dari aspek pasar dan pemasaran ditunjukkan
oleh ada tidaknya peluang pasar untuk diraih. Suatu jenis usaha layak
dilaksanakan apabila jenis usaha tersebut memiliki peluang pasar yang
relatif tinggi. Peluang pasar ditunjukkan oleh ekses permintaan. Ekses
permintaan terjadi jika jumlah permintaan melebihi jumlah
penawarannya. Semakin tinggi ekses permintaan, semakin tinggi
peluang pasar, dan karena itu semakin layak jenis usaha tersebut
untuk dilaksanakan.
2) Aspek produksi
Kelayakan usaha dilihat dari aspek produksi diantaranya berkenaan
dengan lokasi usaha yang direncanakan, fasilitas dan peralatan
produksi, pasokan bahan baku, serta ketersediaan tenaga kerja. Suatu
proyek dikatakan layak dilihat dari aspek produksi ditandai oleh lokasi
usaha yang strategis, tersedianya fasilitas dan peralatan produksi yang
memadai, tersedianya pasokan bahan baku yang terus menerus, serta
tersedianya tenaga kerja yang dibutuhkan.
3) Aspek finansial
Kelayakan usaha dilihat dari aspek finansial berkenaan dengan
manfaat yang mungkin diperoleh oleh investor atau pengusaha.
Manfaat ini disebut sebagai laba bisnis atau laba usaha (business
profit), yaitu pendapatan yang diperoleh setelah dikurangi dengan
seluruh biaya yang dikeluarkan dalam menjalankan usaha. Dilihat dari
aspek finansial, suatu jenis usaha layak dilakukan apabila jenis usaha
tersebut mampu memberikan laba usaha yang memadai kepada
investor dan/atau kepada pengusaha yang menjalankan usaha
tersebut.
4) Aspek organisasi dan manajemen
Kelayakan usaha dilihat dari aspek organisasi dan manajemen
berkenaan dengan struktur kepemilikan usaha, struktur organisasi,
serta tim manajemen yang mengelola jenis usaha yang direncanakan.
LANGKAH 8. Membuat proposal usaha
Langkah terakhir dalam proses perencanaan usaha adalah
membuat proposal usaha. Proposal usaha adalah dokumen tertulis dari
perencanaan usaha.
berikut:
1) Aspek pasar dan pemasaran
Kelayakan usaha dilihat dari aspek pasar dan pemasaran ditunjukkan
oleh ada tidaknya peluang pasar untuk diraih. Suatu jenis usaha layak
dilaksanakan apabila jenis usaha tersebut memiliki peluang pasar yang
relatif tinggi. Peluang pasar ditunjukkan oleh ekses permintaan. Ekses
permintaan terjadi jika jumlah permintaan melebihi jumlah
penawarannya. Semakin tinggi ekses permintaan, semakin tinggi
peluang pasar, dan karena itu semakin layak jenis usaha tersebut
untuk dilaksanakan.
2) Aspek produksi
Kelayakan usaha dilihat dari aspek produksi diantaranya berkenaan
dengan lokasi usaha yang direncanakan, fasilitas dan peralatan
produksi, pasokan bahan baku, serta ketersediaan tenaga kerja. Suatu
proyek dikatakan layak dilihat dari aspek produksi ditandai oleh lokasi
usaha yang strategis, tersedianya fasilitas dan peralatan produksi yang
memadai, tersedianya pasokan bahan baku yang terus menerus, serta
tersedianya tenaga kerja yang dibutuhkan.
3) Aspek finansial
Kelayakan usaha dilihat dari aspek finansial berkenaan dengan
manfaat yang mungkin diperoleh oleh investor atau pengusaha.
Manfaat ini disebut sebagai laba bisnis atau laba usaha (business
profit), yaitu pendapatan yang diperoleh setelah dikurangi dengan
seluruh biaya yang dikeluarkan dalam menjalankan usaha. Dilihat dari
aspek finansial, suatu jenis usaha layak dilakukan apabila jenis usaha
tersebut mampu memberikan laba usaha yang memadai kepada
investor dan/atau kepada pengusaha yang menjalankan usaha
tersebut.
4) Aspek organisasi dan manajemen
Kelayakan usaha dilihat dari aspek organisasi dan manajemen
berkenaan dengan struktur kepemilikan usaha, struktur organisasi,
serta tim manajemen yang mengelola jenis usaha yang direncanakan.
LANGKAH 8. Membuat proposal usaha
Langkah terakhir dalam proses perencanaan usaha adalah
membuat proposal usaha. Proposal usaha adalah dokumen tertulis dari
perencanaan usaha.
c. Rangkuman 1
1) Perencanaan usaha adalah proses penentuan visi, misi dan tujuan,
strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program dan anggaran yang
diperlukan untuk menjalankan suatu usaha atau bisnis tertentu.
2) Suatu perencanaan usaha yang baik pada umumnya memiliki sifat
sebagai berikut: Fokus, artinya perencanaan usaha dibuat
berdasarkan visi, misi tertentu serta tujuan yang jelas. Rasional dan
faktual, artinya perencanaan usaha dibuat berdasarkan pemikiran
yang masuk akal, realistik, berorientasi masa depan serta didukung
dengan fakta-fakta yang ada. Berkesinambungan dan estimasi,
Pemilihan lokasi dan jenis produk akan menentukan besarnya biaya yang dibutuhkan artinya perencanaan usaha dibuat dan dipersiapkan untuk tindakan
yang berkelanjutan serta perkiraan-perkiraan tentang kondisi di masa
datang. Preparasi dan fleksibel, artinya perencanaan usaha dibuat
sebagai persiapan, yaitu pedoman untuk tindakan-tindakan yang akan
dilaksanakan yang disesuaikan dengan perubahan lingkungan bisnis
yang dihadapi. Operasional, artinya perencanaan usaha dibuat
sesederhana mungkin, rinci serta dapat dilaksanakan.
3) Beberapa manfaat perencanaan usaha adalah pekerjaan atau aktivitas
dapat dilakukan secara teratur dan dengan tujuan yang jelas,
menghindari pekerjaan atau aktivitas yang tidak produktif serta
penggunaan sumberdaya yang lebih efisien, menyediakan alat evaluasi
untuk menentukan berhasilan usaha, serta menyediakan landasan
untuk pengawasan dan upaya perbaikan. Artinya, perencanaan usaha
digunakan untuk menjamin bahwa tujuan yang telah ditetapkan
tercapai.
4) Proses perencanaan usaha meliputi empat hal, yaitu mengidentifikasi
peluang usaha, menentukan jenis usaha yang akan dijalankan,
melakukan studi kelayakan usaha, dan membuat proposal usaha.
Menurut saya, kesimpulan dari bacaan Kedua ini
adalah Dalam pembuatan perencanaan harus memperhatikan
hal-hal penting. Sebelum membuat perencanaan harus terlebih dahulu menganalisa
kondisi lingkungan bisnis antara lain yaitu lingkungan ekonomi, lingkungan
industri, lingkungan global karena dengan mengetahui kondisi dari lingkungan,
kita dapat mengetahui kelebihan, kekurangan, kesempatan, maupun hambatan dari
usaha yang akan kita bangun.
Setelah
kita mengetahui kondisi lingkungan, kita harus membuat rencana manajemen yaitu
merancang struktur organisasi, lalu tehnik menentukan proses produksi serta
membuat perencanaan mengenai pengelolaan pegawai. Karena dengan perencanaan
manajemen, perusahaan dapat menentukan job description para pegawai demi terciptanya keefektifan dan
keefisienan lingkungan kerja.
Tidak
kalah penting dengan pembuatan rencana manajemen, pembuatan rencana pemasaran
pun menjadi salah satu faktor penting yang dibutuhkan dalam melakukan
perencanaan. Hal terakhir yang harus dilakukan adalah membuat perencanaan
keuangan karena banyak sekali perusahaan yang gulung tikar akibat tidak membuat
perencanaan keuangan dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar